Sebanyak 481 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan angkatan pertama tahun 2021 Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mengikuti Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) di sekolah asal.
Koordinator PPG Undiksha Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, menjelaskan PPL berlangsung secara efektif selama 31 hari, terhitung mulai 31 Mei sampai 13 Juli 2021.
"Jumlah mahasiswa awalnya sebanyak 487 orang. Kemudian ada yang mengundurkan diri. Sekarang yang ikut PPL sebanyak 481 orang," katanya saat memberikan sosialisasi secara virtual (31/5).
Menurut Nurjaya, PPL dilaksanakan di sekolah asal, mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19 dan pelaksanaanya berlangsung secara virtual.
Terdapat tiga siklus progresif yang dilakukan mahasiswa, yaitu pendahuluan terdiri atas preparasi dan koneksi, penerapan/inti pelaksanaan praktik mengajar, dan penutup terdiri atas refleksi dan tindak lanjut.
"Ini tahapan yang dilaksanakan selama PPL. Pelaksanaanya perlu dikomunikasikan juga dengan pihak sekolah," katanya.
Pelaksanaan PPL, kata Nurjaya, untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan kemampuan reflektif dalam membelajarkan peserta didik.
Selain itu juga menyusun dokumen rancangan pembelajaran, media pembelajaran, bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas dan atau mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi peserta didik, baik secara daring maupun luring.
Dalam hal ini, diperlukan kreativitas dan inovasi dari para mahasiswa. "Saat ini pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring karena pandemi. Ini perlu inovasi dan kreativitas. Mahasiswa PPL kami harapkan dapat melakukan itu sehingga mampu memberikan manfaat lebih untuk sekolah," katanya.
Tujuan lain dari PPL, kata akademisi Pendidikan Bahasa Indonesia ini adalah untuk memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah disusun dengan selalu memahami keberhasilan dan hambatan yang dihadapi.
"Dari sini juga dapat melakukan refleksi dengan mencermati capaian dan hambatan yang telah dihadapi dan selanjutnya memikirkan langkah perbaikan," katanya.
Nurjaya menambahkan, mahasiswa yang mengikuti PPL terdiri atas delapan bidang studi, yaitu Guru Sekolah Dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), matematika, IPA, Pendidikan Komputer dan Informatika, Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
"Peserta ini terbagi menjadi 14 rombel (rombongan belajar)," jelasnya.
Mahasiswa berasal dari enam provinsi, yaitu Aceh Sumatra utara, Jambi, Riau, jawa tengah, dan Bali, dengan total mencapai 34 kabupaten/kota. Keragaman daerah asal ini semakin menguatkan ungkapan "PPG Undiksha sebagai pelangi nusantara," katanya.
Pelaksanaan PPL ini diharapkan mendapat dukungan dari pimpinan setiap sekolah, dengan turut memberikan masukan yang bersifat membangun. "PPG ini setiap tahun ada penyesuaian pola. Ada perubahan. Kami berharap sekolah bisa memberikan dukungan agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan," pungkasnya.
Sosialisasi secara virtual juga menghadirkan pengelola PPL, Dr. Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd., sebagai narasumber. Materi yang disampaikan berkaitan serangkaian proses yang harus dilaksanakan mahasiswa di sekolah yang menyangkut tagihan kinerja berupa laporan kinerja dan praktik pembelajaran sesuai jumlah yang ditentukan, aktivitas pembelajaran perhari maupun mekanisme penilaian.
"Tahapan-tahapan ini sudah dijadwalkan. Mahasiswa tinggal mengikuti," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Koordinator PPG Undiksha Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, menjelaskan PPL berlangsung secara efektif selama 31 hari, terhitung mulai 31 Mei sampai 13 Juli 2021.
"Jumlah mahasiswa awalnya sebanyak 487 orang. Kemudian ada yang mengundurkan diri. Sekarang yang ikut PPL sebanyak 481 orang," katanya saat memberikan sosialisasi secara virtual (31/5).
Menurut Nurjaya, PPL dilaksanakan di sekolah asal, mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19 dan pelaksanaanya berlangsung secara virtual.
Terdapat tiga siklus progresif yang dilakukan mahasiswa, yaitu pendahuluan terdiri atas preparasi dan koneksi, penerapan/inti pelaksanaan praktik mengajar, dan penutup terdiri atas refleksi dan tindak lanjut.
"Ini tahapan yang dilaksanakan selama PPL. Pelaksanaanya perlu dikomunikasikan juga dengan pihak sekolah," katanya.
Pelaksanaan PPL, kata Nurjaya, untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan kemampuan reflektif dalam membelajarkan peserta didik.
Selain itu juga menyusun dokumen rancangan pembelajaran, media pembelajaran, bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas dan atau mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi peserta didik, baik secara daring maupun luring.
Dalam hal ini, diperlukan kreativitas dan inovasi dari para mahasiswa. "Saat ini pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring karena pandemi. Ini perlu inovasi dan kreativitas. Mahasiswa PPL kami harapkan dapat melakukan itu sehingga mampu memberikan manfaat lebih untuk sekolah," katanya.
Tujuan lain dari PPL, kata akademisi Pendidikan Bahasa Indonesia ini adalah untuk memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah disusun dengan selalu memahami keberhasilan dan hambatan yang dihadapi.
"Dari sini juga dapat melakukan refleksi dengan mencermati capaian dan hambatan yang telah dihadapi dan selanjutnya memikirkan langkah perbaikan," katanya.
Nurjaya menambahkan, mahasiswa yang mengikuti PPL terdiri atas delapan bidang studi, yaitu Guru Sekolah Dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), matematika, IPA, Pendidikan Komputer dan Informatika, Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
"Peserta ini terbagi menjadi 14 rombel (rombongan belajar)," jelasnya.
Mahasiswa berasal dari enam provinsi, yaitu Aceh Sumatra utara, Jambi, Riau, jawa tengah, dan Bali, dengan total mencapai 34 kabupaten/kota. Keragaman daerah asal ini semakin menguatkan ungkapan "PPG Undiksha sebagai pelangi nusantara," katanya.
Pelaksanaan PPL ini diharapkan mendapat dukungan dari pimpinan setiap sekolah, dengan turut memberikan masukan yang bersifat membangun. "PPG ini setiap tahun ada penyesuaian pola. Ada perubahan. Kami berharap sekolah bisa memberikan dukungan agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan," pungkasnya.
Sosialisasi secara virtual juga menghadirkan pengelola PPL, Dr. Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd., sebagai narasumber. Materi yang disampaikan berkaitan serangkaian proses yang harus dilaksanakan mahasiswa di sekolah yang menyangkut tagihan kinerja berupa laporan kinerja dan praktik pembelajaran sesuai jumlah yang ditentukan, aktivitas pembelajaran perhari maupun mekanisme penilaian.
"Tahapan-tahapan ini sudah dijadwalkan. Mahasiswa tinggal mengikuti," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021