Kota Denpasar Provinsi Bali sukses meraih nilai tertinggi dalam "Program Gerakan Menuju 100 Kota Pintar Tahun 2020" dengan capaian nilai 3,48.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, I Dewa Made Agung di Denpasar, Kamis, menjelaskan penetapan Kota Denpasar sebagai peringkat tertinggi dalam "Program Gerakan Menuju 100 Smart City Tahun 2020" tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 883 /DJAI/AI.01.02/12/2020.
Dewa Agung mengatakan dari hasil evaluasi "Smart City" (kota cerdas), Kota Denpasar dan Kota Surakarta menduduki peringkat tertinggi dengan sama-sama mendapatkan nilai 3,48. Di susul Kota Sleman (3,47), Kota Yogyakarta (3,45), Kabupaten Batang (3,44), Kota Cimahi (3,42), Kota Pekalongan (3,42), Kota Bandung (3,34) dan Kabupaten Bojonegoro (3,23).
“Evaluasi dilaksanakan secara online (dalam jaringan/daring) pada 23 hingga 27 Nopember 2020 yang diikuti oleh 75 Kabupaten/Kota yang terpilih pada Program Gerakan Menuju 100 Smart City 2017-2018, dan di tahun 2020 Kota Denpasar menjadi yang terbaik,” ujarnya
Baca juga: Pemkot Denpasar jajaki "Sister City" dengan Vietnam
Ia menjelaskan, Kota Denpasar dalam evaluasi "Smart City" mengangkat inovasi program percepatan (quick wins). Pertama yakni Smart Heritage Market Pasar Badung, Denpasar Festival ke-13 secara daring mewakili Smart Economy. Kedua, Taring Dukcapil, Portal Desa Kelurahan e-Sewakadarma, Portal ASN Denpasar Integrated Virtual Office System (DIVOS) dan Pengaduan Online PRO Denpasar mewakili Smart e-Government. Ketiga, Kawasan Gajah Mada Heritage, Story Telling Tukad Badung mewakili Smart Branding.
Selanjutnya yang keempat, layanan Damakesmas, Sistem Kegawatdaruratan Terintegrasi Cal Center 112 mewakili Smart Living. Kelima, Dharmanegara Alaya (DNA), Rumah Berdaya mewakili Smart Society. Dan yang terakhr yakni Sidarling, Revitalisasi Sungai (Tukad) Badung dan Tukad Bindu mewakili Smart Environment.
Sementara itu, Dewa Agung, untuk penilaian evaluasi didasarkan atas lima dimensi utama. Yakni Baseline, Output, Outcome, Impact, dan program percepatan atau quick win. Selain itu, untuk diketahui bahwa sebelumnya, di tahun 2019 Denpasar menduduki peringkat 3 dengan nilai 3,42 dibawah Kota Bandung (3,62) dan Kota Semarang (3,53).
"Kami sangat bersyukur tahun 2020 Kota Denpasar sukses menjadi yang terbaik, hal ini tentu akan menjadi cambuk bagi kita bersama untuk senantiasa terus berinovasi, serta memastikan inovasi yang diterapkan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kota Denpasar,” kata Dewa Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, I Dewa Made Agung di Denpasar, Kamis, menjelaskan penetapan Kota Denpasar sebagai peringkat tertinggi dalam "Program Gerakan Menuju 100 Smart City Tahun 2020" tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 883 /DJAI/AI.01.02/12/2020.
Dewa Agung mengatakan dari hasil evaluasi "Smart City" (kota cerdas), Kota Denpasar dan Kota Surakarta menduduki peringkat tertinggi dengan sama-sama mendapatkan nilai 3,48. Di susul Kota Sleman (3,47), Kota Yogyakarta (3,45), Kabupaten Batang (3,44), Kota Cimahi (3,42), Kota Pekalongan (3,42), Kota Bandung (3,34) dan Kabupaten Bojonegoro (3,23).
“Evaluasi dilaksanakan secara online (dalam jaringan/daring) pada 23 hingga 27 Nopember 2020 yang diikuti oleh 75 Kabupaten/Kota yang terpilih pada Program Gerakan Menuju 100 Smart City 2017-2018, dan di tahun 2020 Kota Denpasar menjadi yang terbaik,” ujarnya
Baca juga: Pemkot Denpasar jajaki "Sister City" dengan Vietnam
Ia menjelaskan, Kota Denpasar dalam evaluasi "Smart City" mengangkat inovasi program percepatan (quick wins). Pertama yakni Smart Heritage Market Pasar Badung, Denpasar Festival ke-13 secara daring mewakili Smart Economy. Kedua, Taring Dukcapil, Portal Desa Kelurahan e-Sewakadarma, Portal ASN Denpasar Integrated Virtual Office System (DIVOS) dan Pengaduan Online PRO Denpasar mewakili Smart e-Government. Ketiga, Kawasan Gajah Mada Heritage, Story Telling Tukad Badung mewakili Smart Branding.
Selanjutnya yang keempat, layanan Damakesmas, Sistem Kegawatdaruratan Terintegrasi Cal Center 112 mewakili Smart Living. Kelima, Dharmanegara Alaya (DNA), Rumah Berdaya mewakili Smart Society. Dan yang terakhr yakni Sidarling, Revitalisasi Sungai (Tukad) Badung dan Tukad Bindu mewakili Smart Environment.
Sementara itu, Dewa Agung, untuk penilaian evaluasi didasarkan atas lima dimensi utama. Yakni Baseline, Output, Outcome, Impact, dan program percepatan atau quick win. Selain itu, untuk diketahui bahwa sebelumnya, di tahun 2019 Denpasar menduduki peringkat 3 dengan nilai 3,42 dibawah Kota Bandung (3,62) dan Kota Semarang (3,53).
"Kami sangat bersyukur tahun 2020 Kota Denpasar sukses menjadi yang terbaik, hal ini tentu akan menjadi cambuk bagi kita bersama untuk senantiasa terus berinovasi, serta memastikan inovasi yang diterapkan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kota Denpasar,” kata Dewa Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021