Semarang (Antara Bali) - Puluhan aktivis Greenpeace Indonesia mengkampanyekan penggunaan kemasan makanan cepat saji tanpa merusak hutan agar kelestarian hutan yang menjadi habitat sejumlah satwa tetap terjaga.
Kampanye dilakukan puluhan aktivis di gerai restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) yang terletak di Jalan Pandanaran, Kota Semarang, Sabtu.
Selain menyebarkan selebaran stiker dan selebaran antiperusakan hutan kepada para pengunjung KFC, dua aktivis juga terlihat mengenakan kostum harimau yang memegang tulisan "Saya Pesan Menu Yang Tidak Dibungkus Kerusakan Hutan" dan "Aku Pesan Menu Anti-Kerusakan Hutan".
Salah seorang aktivis Greenpeace Indonesia, Muhammad Iqbal Abisaputra, mengatakan, alasan dilakukannya kampanye ini di restoran KFC adalah berdasarkan uji forensik pihaknya yang menyebutkan bahwa KFC terbukti menggunakan kemasan makanan dari produk Asian Pulp and Paper (APP) hasil perusakan hutan.
"Kami sudah mengambil dan meneliti contoh kemasan makanan, minuman, dan lap yang digunakan KFC di Inggris, China serta Indonesia ternyata mengandung lebih dari 50 persen serat-serat hutan alami," katanya.
Kemasan sekali pakai tersebut, kata dia, kemudian dibuang menjadi sampah dan hal itu sangat tidak setara dengan kepunahan satwa langka yang dilindungi seperti harimau Sumatera.
Menurut dia, produk APP yang dipasok sejumlah perusahaan tersebut sudah terbukti menghancurkan hutan di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau, karena menggunakan kayu Ramin yang dilindungi hukum internasional.
"Terkait dengan hal tersebut, kami mendorong KFC sebagai salah satu restoran cepat saji untuk ikut serta menyelamatkan hutan dan harimau Sumatera yang hampir punah," ujarnya.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kampanye dilakukan puluhan aktivis di gerai restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) yang terletak di Jalan Pandanaran, Kota Semarang, Sabtu.
Selain menyebarkan selebaran stiker dan selebaran antiperusakan hutan kepada para pengunjung KFC, dua aktivis juga terlihat mengenakan kostum harimau yang memegang tulisan "Saya Pesan Menu Yang Tidak Dibungkus Kerusakan Hutan" dan "Aku Pesan Menu Anti-Kerusakan Hutan".
Salah seorang aktivis Greenpeace Indonesia, Muhammad Iqbal Abisaputra, mengatakan, alasan dilakukannya kampanye ini di restoran KFC adalah berdasarkan uji forensik pihaknya yang menyebutkan bahwa KFC terbukti menggunakan kemasan makanan dari produk Asian Pulp and Paper (APP) hasil perusakan hutan.
"Kami sudah mengambil dan meneliti contoh kemasan makanan, minuman, dan lap yang digunakan KFC di Inggris, China serta Indonesia ternyata mengandung lebih dari 50 persen serat-serat hutan alami," katanya.
Kemasan sekali pakai tersebut, kata dia, kemudian dibuang menjadi sampah dan hal itu sangat tidak setara dengan kepunahan satwa langka yang dilindungi seperti harimau Sumatera.
Menurut dia, produk APP yang dipasok sejumlah perusahaan tersebut sudah terbukti menghancurkan hutan di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau, karena menggunakan kayu Ramin yang dilindungi hukum internasional.
"Terkait dengan hal tersebut, kami mendorong KFC sebagai salah satu restoran cepat saji untuk ikut serta menyelamatkan hutan dan harimau Sumatera yang hampir punah," ujarnya.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012