Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, telah memiliki sejumlah aplikasi inovasi pelayanan publik sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Sejumlah aplikasi inovasi pelayanan publik yang baru diluncurkan tersebut diantaranya adalah e-Cakep (elektronik Catatan Kesehatan Pribadi), e-Health (elektronik Kesehatan), layanan Cath-Lab (operasi jantung) dan khemoterapy (terapi kanker) serta aplikasi Akudicari (Administrasi Kependudukan Daftar Sendiri dan Cetak Sendiri).

"Pandemi COVID-19 tidak menghentikan semangat Organisasi Perangkat Daerah di Badung untuk terus berkarya dan berinovasi dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Sabtu.

Sejumlah inovasi tersebut digagas oleh tiga Organisasi Perangkat Daerah yakni Dinas Kesehatan, RSD Mangusada dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Bupati Giri Prasta mengatakan, sejak awal terpilih sebagai Bupati Badung, pihaknya berkomitmen untuk mengikuti program dari pemerintah pusat, yakni dari Presiden Jokowi berkenaan dengan program JKN melalui Kartu KIS.

Baca juga: Badung tebar 20.000 benih ikan nila untuk dorong program Gemarikan

"Kami di Badung sudah melaksanakan BPJS Kapitasi melalui penandatanganan MoU dengan pihak BPJS. Bahkan di Indonesia Badung sempat mendapatkan peringkat pertama untuk Universal Health Coverage (UHC). Kami juga selalu melakukan inovasi sesuai dengan konten yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga berkeinginan pelayanan kesehatan secara mobile di Badung bisa berjalan dengan kuat seperti yang sudah ada saat ini yakni rumah sakit berjalan untuk menangani kanker serviks.

"Yang paling penting lagi kalau diizinkan regulasi dan kami akan konsultasikan ke pusat suatu saat nanti kami ingin ada rumah sakit tanpa kelas di Badung," ungkapnya.

Menurutnya, siapapun yang ingin mendapatkan pelayanan medis di Badung akan mendapatkan pelayanan hak sama sehingga respon time pelayanan kepada masyarakat Badung dan Indonesia bisa dilaksanakan dengan baik sehingga masyarakat tidak terbebani lagi ketika sakit.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Resiko BPJS Mahlil Ruby mengapresiasi aplikasi e-Cakep sebagai inovasi kesehatan pertama di Indonesia.

Aplikasi tersebut dapat mengetahui riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat pengobatan dan riwayat alergi dari tiap peserta JKN, karena bisa dilihat dan tersedia di aplikasi tersebut.

"Kalau di luar negeri seperti di Taiwan ada juga inovasi seperti itu namun dia berupa kartu yang memiliki kelemahan, bisa hilang atau robek dan membutuhkan ereader untuk bisa baca kartu tersebut. Namun di Badung sudah jauh melompat," ungkapnya.

Baca juga: DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu luncurkan GeNose C19 gratis bagi turis

Menurutnya, cukup dengan teknologi aplikasi yang sederhana, masyarakat cukup download aplikasi dan menunjukkan pada dokter sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat.

"Dokter bisa memberikan analisa yang tepat, obat yang tepat sehingga masyarakat tidak perlu bolak balik untuk menjalani pengobatan. Itu merupakan mutu pelayanan kesehatan dan ini sudah direspon oleh Bapak Bupati Badung,” katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021