Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam agar momentum Idul Fitri 1442 Hijriah bisa semakin memperkuat nilai-nilai kemanusiaan terutama di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Pandemi COVID-19 telah mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ramadhan dan Idul Fitri saat pandemi semakin memperkuat nilai kemanusiaan," kata Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: DMI: Shalat Id di Bali akan dilaksanakan dengan prokes ketat
Umat Muslim Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, esok hari (Kamis, 13/5). Lebaran ini adalah kali kedua umat Muslim merayakan Idul Fitri di tengah pandemi. Ia berharap seluruh umat dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini.
Menag mengatakan tempaan Ramadhan yang dijalankan di tengah pandemi mesti diberi makna lebih sekaligus bekal bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Puasa dan ibadah lainnya yang telah dijalani selama Ramadhan dalam suasana pandemi ini semoga meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah, sehingga menjadi spirit baru bagi kita untuk terus menebarkan kebajikan dan rahmat bagi semesta," kata dia.
Nilai-nilai ketaqwaan bukan hanya ibadah antara manusia dengan Tuhan, tapi juga dalam bentuk hubungan sosial antar-masyarakat. Tidak mudik merupakan salah satu bentuk kesalehan karena memiliki makna melindungi keluarga, kerabat, dan orang sekitar dari ancaman COVID-19.
"Ketaqwaan yang tidak hanya tercermin dalam kesalehan personal, tapi juga kesalehan sosial dalam rupa kepedulian pada sesama. Ketaqwaan yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial," ujarnya.
Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi mereka yang taat menjalankan protokol kesehatan, demikian juga dengan mereka yang berjuang digaris depan dalam menghadapi COVID-19.
Baca juga: Satgas minta Muslim Bali patuhi SE Panduan Shalat Idul Fitri
"Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh agama dan masyarakat, alim ulama, ormas Islam, pengelola media, insan pers, para dermawan, TNI/Polri, hingga para tenaga medis yang terus berjuang menyelamatkan pasien COVID-19," kata dia.
Ia mengingatkan seluruh umat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam berlebaran. Sebagai cerminan, Yaqut rencananya melaksanakan takbiran dan shalat Idul Fitri di rumah saja
"Karena masih pandemi, mari beribadah dan berlebaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," kata Menag.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Pandemi COVID-19 telah mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ramadhan dan Idul Fitri saat pandemi semakin memperkuat nilai kemanusiaan," kata Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: DMI: Shalat Id di Bali akan dilaksanakan dengan prokes ketat
Umat Muslim Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, esok hari (Kamis, 13/5). Lebaran ini adalah kali kedua umat Muslim merayakan Idul Fitri di tengah pandemi. Ia berharap seluruh umat dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini.
Menag mengatakan tempaan Ramadhan yang dijalankan di tengah pandemi mesti diberi makna lebih sekaligus bekal bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Puasa dan ibadah lainnya yang telah dijalani selama Ramadhan dalam suasana pandemi ini semoga meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah, sehingga menjadi spirit baru bagi kita untuk terus menebarkan kebajikan dan rahmat bagi semesta," kata dia.
Nilai-nilai ketaqwaan bukan hanya ibadah antara manusia dengan Tuhan, tapi juga dalam bentuk hubungan sosial antar-masyarakat. Tidak mudik merupakan salah satu bentuk kesalehan karena memiliki makna melindungi keluarga, kerabat, dan orang sekitar dari ancaman COVID-19.
"Ketaqwaan yang tidak hanya tercermin dalam kesalehan personal, tapi juga kesalehan sosial dalam rupa kepedulian pada sesama. Ketaqwaan yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial," ujarnya.
Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi mereka yang taat menjalankan protokol kesehatan, demikian juga dengan mereka yang berjuang digaris depan dalam menghadapi COVID-19.
Baca juga: Satgas minta Muslim Bali patuhi SE Panduan Shalat Idul Fitri
"Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh agama dan masyarakat, alim ulama, ormas Islam, pengelola media, insan pers, para dermawan, TNI/Polri, hingga para tenaga medis yang terus berjuang menyelamatkan pasien COVID-19," kata dia.
Ia mengingatkan seluruh umat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam berlebaran. Sebagai cerminan, Yaqut rencananya melaksanakan takbiran dan shalat Idul Fitri di rumah saja
"Karena masih pandemi, mari beribadah dan berlebaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," kata Menag.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021