Manggala Utama (ketua umum) Pasikian Paiketan Krama Istri (Pakis) Desa Adat MDA Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak para orang tua di daerah setempat untuk tidak menjejali anak hanya dengan obsesi mereka.

"Saya punya harapan besar kepada para orang tua, ibu dan bapak para pendidik PAUD, supaya mengasuh anak-anak dengan pola asah, asih, asuh. Bukan untuk menjejalkan sesuatu yang berasal dari obsesi kita, orang tua kepada mereka," kata Putri Koster di Jayasabha, Denpasar, Selasa.

Saat menjadi pembicara utama dalam Webinar bertajuk "Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini" itu dia mengingatkan para orang tua maupun para guru bahwa pola asuh dan pendidikan karakter anak usia dini akan sangat memengaruhi tumbuh kembang seorang anak di kemudian hari.

Untuk itu, istri Gubernur Bali ini mengajak seluruh pihak dapat bersama-sama mendidik generasi muda dengan baik, khususnya pada penanaman budi pekerti dan etika sejak dini, mengingat generasi yang tumbuh dengan baik akan terlihat dari penanaman pondasi pendidikan yang didapat sejak kecil.

"Jangan menjejalkan sesuatu yang berasal dari obsesi kita, para orang tua. Misalnya anaknya suka karate, tetapi dipaksa les menari karena kemauan orang tua, kan kasihan anaknya nanti malah jadi beban," ujar wanita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali itu.

Baca juga: Kader PDIP Putri Koster dukung Desain Kreasi Busana Adat

Putri Koster berharap anak-anak usia dini akan tumbuh berkembang secara alami layaknya buah yang matang dari pohon. "Sentuhlah anak-anak kita dengan hati. Masa mereka adalah masa yang bergembira, jangan dijejali dengan teori-teori yang kita miliki. Sesuaikan dengan kebutuhan anak-anak kita," katanya.

Dia menambahkan, ketika orangtua dan guru itu lalai dalam mendidik, maka anak-anak bisa saja nanti tumbuh menjadi generasi yang pintar dalam menguasai ilmu pengetahuan.

"Akan tetapi, mereka tumbuh tidak dengan rasa hormat terhadap catur gurunya (guru rupaka/ orangtua, guru pengajian/ guru di sekolah, guru wisesa/ pemerintah dan swadyaya/ sang pencipta). Saya minta agar penanaman karakter yang berkepribadian kuat ditanamkan sejak dini oleh para orang tua dan guru PAUD," ucapnya.

Guru, lanjut dia, juga berperan untuk menanamkan kemampuan memilah bagi generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam hal buruk yang menjatuhkan masa depannya. "Tanamkan agar mereka mampu menguasai teknologi, agar dunia mampu digerakkan dengan kecerdasan yang dia miliki," ujar Putri Koster.

Sedangkan jika para orang tua dan guru mampu menanamkan pondasi pendidikan karakter dan budi pekerti dengan baik, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang penuh rasa tanggung jawab, penuh simpati dan empati serta rasa sayang terhadap sesamanya.

Baca juga: PKK Bali minta aparat desa sosialisasikan pengelolaan sampah

Webinar yang diikuti sekitar 200 peserta tersebut dengan seksama menyimak materi dari dua narasumber yakni Dosen/Peneliti FK Universitas Udayana I Made Rustika dengan materi "Pengasuhan Untuk Mewujudkan Anak Suputra" dan Pemerhati Pendidikan Anak Dra Tjok Istri Mas Minggu Wathini dengan materi "Pendidikan Karakter pada Anak dalam Keluarga".

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021