Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali, Putu Suastini Koster, mendukung kreativitas generasi muda dalam menciptakan desain kreasi busana adat ke kantor dengan pakem Bali.

"Melalui lomba kreativitas pembuatan desain pakaian adat Bali sebagai wujud pelestarian adat dan budaya Bali. Karena itu kami di PDIP menggelar lomba tersebut dalam rangka HUT ke-48 PDI Perjuangan," kata Putri Koster di sela dialog interaktif desain kreasi busana adat ke kantor, dan penyerahan hadiah pemenang lomba tersebut di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan lomba membuat desain busana adat Bali diharapkan memberi khasanah seni dan budaya. Sehingga hasil dari lomba yang di desain dari generasi muda nantinya bisa digunakan oleh instansi pemerintah dan swasta.

Baca juga: Putri Koster ajak PKK sosialisasikan busana adat Bali sesuai pakem

Menurut Putri Koster, lomba yang digelar oleh pengurus PDI Perjuangan Bali sebagai bentuk dukungan peraturan pemerintah (Perda) Provinsi Bali untuk melestarikan budaya, khususnya dalam berbusana adat Bali.

"Dengan Perda tersebut seluruh kegiatan kantor pada setiap hari Kamis untuk memakai busana Bali," ujar Putri Koster yang juga istri Gubernur Bali Wayan Koster.

Sementara itu, Koordinator Lomba Desain Busana Adat, Ni Wayan Sari Galung mengatakan kegiatan lomba tersebut dilaksanakan serangkaian perayaan HUT ke-48 PDI Perjuangan bertemakan "Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan" sekaligus sebagai upaya memantapkan Implementasi Program "Nangun Sad Kerthi Loka Bali".

Ia mengatakan hal ini sebagai tanggung jawab kader partai dan simpatisan dalam mengimplementasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 79 tahun 2018 terkait Penggunaan Busana Adat Bali Sesuai Etika dan Estetika Budaya Bali dan Karakter Bangsa, dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 tahun2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Ikat atau Endek Bali.

"Sebagai Kader PDI Perjuangan, kami merasa bertanggung jawab untuk melestarikan budaya Bali dan mensosialisasikan penggunaaan busana adat yang sesuai dengan pakem, dimana dalam pakem tersebut terkandung filosofi mendalam yg menjadi warisan serta tradisi para leluhur," ujarnya.

Baca juga: HUT Ke-74 RI di Bali, peserta upacara kenakan pakaian adat Nusantara

Kegiatan Lomba ini juga memberikan kesempatan berkreasi pada generasi muda untuk menuangkan bakatnya walau dalam situasi pandemi dan upaya meningkatkan kreativitas anak-anak sekolah dan mahasiswa, sekaligus melestarikan keragaman kebudayaan bangsa terutama busana adat pakem Bali secara berkelanjutan.

Sejalan dengan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang Berkepribadian dalam Kebudayaan,
Lomba ini melibatkan 9 DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota dengan total peserta 136 orang yg terdiri dari pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.

Adapun rincian jumlah peserta masing-masing kabupaten dan kota, yakni Kota Denpasar sebanyak 40 peserta, Kabupaten Gianyar    (29 peserta), Buleleng (19 peserta), Badung (17 peserta), Bangli (13 peserta), Tabanan (10 peserta), Jembrana (4 peserta), Klungkung dan Karangasem masing-masing dua peserta.

Pemenang dalam lomba ini nantinya harus mengimplementasikan desain kreasinya dalam bentuk busana siap pakai dan rencananya akan diperagakan pada puncak peringatan bulan Bung Karno, Juni 2021," katanya.





 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021