Memasuki perayaan umat muslim yakni Hari Raya Idul Fitri 1442 H, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali memastikan keandalan pasokan pasokan listrik. Komitmen ini merupakan upaya PLN untuk tetap memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa serta menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Saat kunjungannya ke PLN UP2D dan UP2B Bali, Senin (10/5), General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana menjelaskan bahwa masa siaga berlangsung sejak 6 hingga 21 Mei 2021.
Selama periode tersebut, PLN berkomitmen untuk tidak melakukan pemeliharaan terencana. Seluruh pelaksanaan pemeliharaan baik di sisi pembangkitan, transmisi, gardu induk, hingga jaringan distribusi telah dilaksanakan sebelum pelaksanaan siaga.
“Kami tidak melakukan penjadwalan untuk pemeliharan yang membutuhkan pemadaman listrik. Apabila terpaksa melakukan pemeliharaan maka kami akan memaksimalkan tim elit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB),” kata Udayana.
Baca juga: PLN, Bank Mandiri, dan BRI bersinergi dorong pemulihan perekonomian melalui "Electrifying Agriculture"
Menurut Udayana, PLN juga memastikan kecukupan personil dan material selama masa siaga berlangsung. Dalam menyambut perayaan Idul Fitri kali ini, PLN menyiagakan 764 personel, 10 unit PDKB, 82 unit kendaraan, 12 unit mobile UPS, 26 unit trafo, dan 21 unit genset yang tersebar di 52 posko yang disiagakan untuk menjaga keandalan pasokan listrik di subsistem Bali.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini subsistem Bali memiliki daya mampu sebesar 1.292 MW dengan beban puncak 707,3 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 45,2 persen. Diprediksi beban puncak pada tanggal 13 - 14 Mei 2021 sebesar 640 MW - 655 MW.
“Kami memprediksi beban puncak tertinggi pada masa siaga dapat terjadi pada tanggal 18 Mei 2021 yakni sebesar 781. Di atas kertas pasokan listrik aman, karena cadangan daya masih mencukupi. Namun, terkadang ada hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi misalnya seperti pohon tumbang, layang – layang yang mengenai jaringan, ataupun cuaca ekstrem yang akan menyebabkan listrik padam. Ini yang perlu kita waspadai,” ujar Udayana.
Pihaknya menyampaikan jika masyarakat menemui penyebab gangguan listrik seperti layangan yang menempel pada jaringan, atau dahan pohon yang mendekat ke jaringan agar dapat menghubungi contact center PLN 123 atau melalui aplikasi New PLN Mobile.
Baca juga: DEN bahas antisipasi Darurat Energi Tenaga Listrik dalam rakor di Bali
Ia mengimbau masyarakat untuk turut peduli dan berhati – hati saat bermain layangan. “Perhatikan jarak aman dan pastikan agar tidak dilakukan di sekitar jaringan listrik,” katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Saat kunjungannya ke PLN UP2D dan UP2B Bali, Senin (10/5), General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana menjelaskan bahwa masa siaga berlangsung sejak 6 hingga 21 Mei 2021.
Selama periode tersebut, PLN berkomitmen untuk tidak melakukan pemeliharaan terencana. Seluruh pelaksanaan pemeliharaan baik di sisi pembangkitan, transmisi, gardu induk, hingga jaringan distribusi telah dilaksanakan sebelum pelaksanaan siaga.
“Kami tidak melakukan penjadwalan untuk pemeliharan yang membutuhkan pemadaman listrik. Apabila terpaksa melakukan pemeliharaan maka kami akan memaksimalkan tim elit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB),” kata Udayana.
Baca juga: PLN, Bank Mandiri, dan BRI bersinergi dorong pemulihan perekonomian melalui "Electrifying Agriculture"
Menurut Udayana, PLN juga memastikan kecukupan personil dan material selama masa siaga berlangsung. Dalam menyambut perayaan Idul Fitri kali ini, PLN menyiagakan 764 personel, 10 unit PDKB, 82 unit kendaraan, 12 unit mobile UPS, 26 unit trafo, dan 21 unit genset yang tersebar di 52 posko yang disiagakan untuk menjaga keandalan pasokan listrik di subsistem Bali.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini subsistem Bali memiliki daya mampu sebesar 1.292 MW dengan beban puncak 707,3 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 45,2 persen. Diprediksi beban puncak pada tanggal 13 - 14 Mei 2021 sebesar 640 MW - 655 MW.
“Kami memprediksi beban puncak tertinggi pada masa siaga dapat terjadi pada tanggal 18 Mei 2021 yakni sebesar 781. Di atas kertas pasokan listrik aman, karena cadangan daya masih mencukupi. Namun, terkadang ada hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi misalnya seperti pohon tumbang, layang – layang yang mengenai jaringan, ataupun cuaca ekstrem yang akan menyebabkan listrik padam. Ini yang perlu kita waspadai,” ujar Udayana.
Pihaknya menyampaikan jika masyarakat menemui penyebab gangguan listrik seperti layangan yang menempel pada jaringan, atau dahan pohon yang mendekat ke jaringan agar dapat menghubungi contact center PLN 123 atau melalui aplikasi New PLN Mobile.
Baca juga: DEN bahas antisipasi Darurat Energi Tenaga Listrik dalam rakor di Bali
Ia mengimbau masyarakat untuk turut peduli dan berhati – hati saat bermain layangan. “Perhatikan jarak aman dan pastikan agar tidak dilakukan di sekitar jaringan listrik,” katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021