Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) gelombang kedua 2021 di Undiksha Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mendapatkan pemantauan langsung dari Ketua Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab.

Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di Singaraja, Kamis, mengatakan UTBK-SBMPTN gelombang kedua berlangsung 26 April hingga 2 Mei 2021 dengan pendaftar sebanyak 1.627 orang, yang terdiri atas bidang saintek, soshum, dan campuran.

Baca juga: Rektor minta lulusan Undiksha bisa "agile"

Undiksha sebelumnya juga melaksanakan ujian gelombang pertama pada 16 sampai 18 April 2021 dengan jumlah pendaftar 611 orang. Peserta ini tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga luar Bali.

Undiksha menyiapkan sembilan ruangan yang berada di UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Ekonomi, serta Fakultas Bahasa dan Seni.

Menurut Jampel, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi sepakat agar calon-calon mahasiswa bisa menyelesaikan ujiannya dengan baik, karena itu pelaksanaan UTBK perlu pengawasan yang lengkap dengan mengundang Ombudsman.

Baca juga: Guru Besar Undiksha Singaraja kritisi proses pendidikan saat COVID-19

Undiksha juga melakukan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan yang lebih baik di tahun yang akan datang. Hal ini sebagai bentuk komitmen sebagaimana yang diamanatkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) agar ujian ini dapat terlaksana dengan baik dan ketat.

"Di Undiksha ini, tetap berkomitmen agar benar-benar bisa melaksanakan UTBK sebagaimana yang diamanatkan oleh LTMPT dengan baik dan ketat, termasuk juga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Intinya adalah kita nantinya bisa memiliki calon-calon mahasiswa yang bisa menyelesaikan studinya dan menjadi SDM yang unggul untuk Indonesia yang lebih baik," katanya.

Pelaksanaan ujian, kata Prof Jampel sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Artinya, peserta sudah mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan elemen Undiksha.

Selain itu juga belum ditemukan pelanggaran prosedur yang dapat merusak citra pelaksanaan UTBK di Undiksha. Dari aspek teknis juga tidak terjadi kendala.

"Sisi teknis pun sudah lancar, karena saya lihat ketika pengerjaan soal dimulai, para peserta sudah bisa mulai bekerja, begitu pula saat waktu pengerjaan soal berakhir, para peserta sudah bisa menyudahi pekerjaannya," ucapnya.

Baca juga: Rektor Undiksha: mahasiswa harus adaptif hadapi pandemi COVID-19

Pada kesempatan tersebut, Rektor asal Nusa Dua Kabupaten Badung ini juga menyampaikan terima kasih kepada panitia yang sudah melaksanakan ujian ini dengan baik.

Sementara itu, Ketua Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab mengatakan secara umum pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar. Undiksha sudah membangun sistem yang baik dan dapat diikuti oleh peserta.

"Kita pun melihat bahwa semua ini dapat terlaksana berkat kerja sama di antara berbagai elemen di Undiksha, sehingga membuat ujian lebih lancar dan lebih nyaman dan sangat perlu untuk diapresiasi," katanya.

Umar mengharapkan dengan ujian yang semakin tersistem, dan soal semakin berkualitas mampu menghasilkan calon-calon mahasiswa yang baik dan benar-benar bisa memperbaharui Sumber Daya Manusia bangsa ini menjadi lebih baik.

Ia juga berharap pelaksanaan ujian selanjutnya dapat semakin baik. "Sejauh ini belum ada hal yang dilihat memerlukan masukan, tetapi secara umum tetap perlu persiapan yang lebih baik lagi pada gelombang berikutnya," katanya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021