Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali mengadakan pelatihan daerah bagi 251 atlet sebagai persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021.
"Kami telah menyiapkan sebanyak 251 atlet dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON XX di Provinsi Papua," kata Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan atlet tersebut saat ini sudah melakukan pelatihan daerah (pelatda) sebagai persiapan menghadapi ajang olahraga nasional empat tahunan tersebut.
"Atlet yang akan bertanding pada PON mendatang adalah atlet yang telah lolos seleksi pra-PON. Sehingga kontingen Bali ke PON Papua diharapkan mampu meraih medali sebanyak-banyaknya. Dalam seleksi pra-PON tersebut cukup ketat dipilih untuk berangkat, karena biaya ke Papua cukup mahal," katanya.
Baca juga: Gubernur: Bali perlu desain untuk munculkan atlet unggulan
Sementara Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengatakan pelaksanaan pelatda waktu efektif sekitar 126 hari dari 157 hari waktu mundur di PON mendatang, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa memaksimalkan sesi latihan dengan sebaik-baiknya.
"Jika waktu atlet latihan empat kali seminggu, mereka hanya dapat total 88 kali latihan. Kalau lima kali seminggu, baru 106 kali latihan. Dari sekarang kalau bisa latihan selama enam kali seminggu agar dapat jumlah 120 kali latihan. Tapi sekarang tergantung atlet. Mau berprestasi atau tidak, semua tergantung para atlet," ujarnya.
KONI Bali juga memberikan dana tali kasih kepada para atlet yang mengikuti Pelatda PON XX kepada 251 atlet dan 66 pelatih, sebagai upaya memotivasi agar meningkatkan prestasi pada ajang olahraga nasional tersebut. Dana yang digelontorkan mencapai Rp2,3 miliar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami telah menyiapkan sebanyak 251 atlet dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON XX di Provinsi Papua," kata Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan atlet tersebut saat ini sudah melakukan pelatihan daerah (pelatda) sebagai persiapan menghadapi ajang olahraga nasional empat tahunan tersebut.
"Atlet yang akan bertanding pada PON mendatang adalah atlet yang telah lolos seleksi pra-PON. Sehingga kontingen Bali ke PON Papua diharapkan mampu meraih medali sebanyak-banyaknya. Dalam seleksi pra-PON tersebut cukup ketat dipilih untuk berangkat, karena biaya ke Papua cukup mahal," katanya.
Baca juga: Gubernur: Bali perlu desain untuk munculkan atlet unggulan
Sementara Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengatakan pelaksanaan pelatda waktu efektif sekitar 126 hari dari 157 hari waktu mundur di PON mendatang, atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa memaksimalkan sesi latihan dengan sebaik-baiknya.
"Jika waktu atlet latihan empat kali seminggu, mereka hanya dapat total 88 kali latihan. Kalau lima kali seminggu, baru 106 kali latihan. Dari sekarang kalau bisa latihan selama enam kali seminggu agar dapat jumlah 120 kali latihan. Tapi sekarang tergantung atlet. Mau berprestasi atau tidak, semua tergantung para atlet," ujarnya.
KONI Bali juga memberikan dana tali kasih kepada para atlet yang mengikuti Pelatda PON XX kepada 251 atlet dan 66 pelatih, sebagai upaya memotivasi agar meningkatkan prestasi pada ajang olahraga nasional tersebut. Dana yang digelontorkan mencapai Rp2,3 miliar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021