Berawal dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI), Ida Ayu Kade Padmi, seorang pengusaha toko kelontong di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, saat ini berhasil meraih omzet hingga Rp25 juta setiap bulannya. 

"Pada tahun 2010, sebelum membuka usaha, awalnya saya hanya memiliki modal Rp2 juta, jumlah tersebut tentu saja sangat minim untuk saya membuka usaha toko kelontong dan hanya cukup membeli sedikit barang saja untuk mengisi toko," ujar Ida Ayu Kade Padmi di Buleleng, Rabu. 

Kemudian, toko kelontong yang diberi nama "Toko Ochi" tersebut didatangi oleh tenaga marketing mikro yang dimiliki BRI yaitu Mantri bernama Ibu Agung yang menawarkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat sebagai modal untuk mengembangkan usaha. 

Baca juga: BRILink selamatkan usaha masyarakat Bali selama Pandemi COVID-19

Namun, karena pada saat itu Ida Ayu Kade Padmi masih merasa awam dengan dunia perbankan dan merasa takut untuk meminjam uang, tawaran KUR Tanpa Jaminan dari Mantri BRI tersebut langsung ia tolak. 

"Kemudian saat itu Ibu Agung terus memberikan edukasi kepada saya dan juga memberikan saya semangat hingga akhirnya saya yakin dan  berani untuk meminjam uang modal melalui KUR BRI sebesar Rp5 juta pada tahun 2010 lalu. Uang tersebut langsung saya belanjakan banyak barang-barang yang penting agar toko saya ini terlihat penuh dagangannya agar pembeli dapat tertarik datang," kata wanita berusia 47 tahun itu. 

Pinjaman sebesar Rp5 Juta tersebut ia lunasi dalam jangka waktu satu tahun. Pada saat itu, secara perlahan usaha toko kelontong miliknya juga terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 2011 Ida Ayu Kade Padmi kembali meminjam uang sebesar Rp15 juta rupiah melalui KUR BRI sebagai modal usaha. 

"Pinjaman tersebut saya ambil dengan jangka waktu pelunasan selama dua tahun. Selama masa peminjaman, Ibu Agung juga sering datang bertemu dengan saya dan memberikan semangat serta kiat dan saran dalam berusaha," ungkapnya. 

Seiring berjalannya waktu, usaha toko kelontong yang dimiliki Ida Ayu Kade Padmi semakin berkembang. Setelah pinjaman sebelumnya lunas, ia juga kembali mendapatkan KUR sebesar Rp20 juta yang ia gunakan untuk merenovasi bangunan tokonya agar semakin besar dan nyaman dalam melayani pembeli. 

Baca juga: Pedagang pasar di Badung manfaatkan pasar.id layani pembeli selama pandemi

Tidak hanya itu, saat ini ia juga telah membuka sejumlah usaha yang lain salah satunya dengan menjadi agen BRILink yang merupakan perluasan layanan BRI dimana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee. 

"Untuk saat ini saya sudah berhasil meraih omzet sekitar Rp25 juta per bulan dengan keuntungan sekitar Rp5 juta setiap bulannya," ujarnya. 

Sebagai nasabah UMKM naik kelas, saat ini Ida Ayu Kade Padmi juga telah mengembangkan tokonya menjadi lebih tertata dan pengelolaan kas yang lebih rapi. Ia yang sebelumnya menjadi nasabah Kredit Usaha Rakyat, sejak akhir tahun 2019 lalu juga sudah mendapatkan pinjaman komersil sebesar Rp.110 juta . 

Ia berharap, usaha yang dirintis dengan modal pinjaman KUR BRI itu dapat  terus mengembangkan usahanya dan dapat meningkatkan kondisi perekonomian keluarga. 

"Untuk BRI saya mengucapkan terima kasih karena dengan adanya BRI saya bisa memiliki usaha seperti ini. Selama ini layanan yang diberikan BRI juga sangat mudah dan cepat serta karyawannya juga selalu memberikan pelayanan yang maksimal," ungkap Ida Ayu Kade Padmi.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021