Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Koster mengajak dan mengingatkan para perajin peserta Pameran IKM Bali Bangkit Tahap II untuk terus menjaga kualitas dan warisan leluhur pada kegiatan yang berlangsung pada 27 April – 6 Juni.

"Berkreasi serta berinovasi sangat diperlukan, namun tidak boleh mengabaikan kualitas dan warisan leluhur. Hal ini dikarenakan, pelan namun pasti, dikhawatirkan kerajinan khas Bali akan mulai ketinggalan identitasnya," kata Putri Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa.

Baca juga: Dekranasda Bali: Platform digital untuk IKM bertahan di era pandemi

Saat memberikan pengarahan kepada UKM/IKM peserta Pameran IKM Bali Bangkit itu, dia juga meyakinkan para perajin akan keunggulan kerajinan Bali.

"Kerajinan asli Bali, baik kain tenun, perak, ukiran batu hingga kayu mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Jangan tinggalkan itu dengan menjual produk tiruan," ucapnya kepada sekitar 90 perajin.

Ia pun mengingatkan hendaknya para peserta pameran yang terpilih pada tahap II kali ini supaya mengikuti aturan yang dibuat oleh Dekranasda.

Istri Gubernur Bali itu mencontohkan kain songket Bali sudah kondang sebagai produk berkualitas dan mendunia, sehingga tidak perlu menjual kain songket bordir yang sudah pasti kualitasnya rendah.

"Itu seperti mencederai warisan leluhur kita. Jadi saya mengajak para perajin jangan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati produk seperti itu," ucapnya.

Baca juga: Dekranasda Bali minta perajin perak ubah pola produksi dan pemasaran

Dia juga menyebut rencana Gubernur Bali yang akan membuat Pusat Kebudayaan Bali. Pihaknya sudah meminta agar menyediakan tempat pameran bertaraf internasional, sehingga para perajin kita bisa menjadi tuan rumah di sana.

Pada kesempatan ini, ia juga mengajak para perajin untuk merambah teknologi digital dalam memasarkan produknya. Karena, hal tersebut bisa menambah pangsa pasar dan tentu saja bisa meningkatkan pendapatan.

"Kita sudah punya Bali Mall, marketplace khusus untuk para perajin kita. Ayo kita pergunakan hal tersebut sebaik-baiknya," kata Putri Koster.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provimsi Bali Ida Ayu Kalpika melaporkan, pameran yang akan berlangsung selama 27 April – 6 Juni 2021 di Taman Budaya Provinsi Bali bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali selama masa pandemi COVID-19.

Baca juga: 1 Februari - 31 Maret 2021, Menparekraf puji pameran IKM Bali Bangkit

Pameran yang akan diikuti oleh 90 IKM ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Selain membatasi jumlah peserta dan penunggu pameran, semua peserta juga diwajibkan memakai masker, tidak berkerumun, mengukur suhu setiap hari dengan alat yang disediakan panitia serta mengikuti rapid test dan swab.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021