Beijing (Antara Bali) - Sekitar 40 perwira Pendidikan Reguler XXXIX Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI melakukan kunjungan ke industri peluru kendali di China dalam rangka Kuliah Kerja Luar Negeri Sesko TNI.
Ketua Delegasi Brigjen TNI Ryanto di Beijing, Selasa mengatakan kunjungan ke beberapa industri pertahanan China, untuk memberikan wawasan kepada para siswa tentang perkembangan industri pertahanan China, khususnya roket dan peluru kendali.
"Komunikasi dan saling kunjungan akan meningkatkan saling pemahaman dan pengertian dalan kerja sama kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis," ujar Brigjen Ryanto.
Salah satu industri pertahanan roket dan rudal yang dikunjungi adalah China Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMIEC).
Perusahaan milik pemerintah yang berdiri pada 1980 itu antara lain memproduksi rudal beserta teknologi canggih termasuk juga dalam kerangka ekspor-impor.
Salah satu jenis rudal yang dipasarkan adalah seri M seperti M-9/DF-15 dan M-11/DF-11. CPMIEC juga memasarkan mesin cair dan padat roket. Tak hanya itu perusahaan itu juga melakukan ekspor dan impor segala peralatan pertahanan berteknologi tinggi, termasuk sistem persenjataan pertahanan, teknologi satelit dan ruang angkasa, serta instrumen optik dan elektronik.
Khusus untuk rudal yang diekspor oleh CPMIEC antara lain, Surface-to-surface missiles (SSMs) yakni M-9/DF-15, M-11/DF-11, cruise missiles seperti SY-1 (CSS-N-1), C-101(CSS-X-5), HY-1 (CSS-N-2/CSSC-2), HY-2/C-201 (CSSC-3), HY-4/C-201 (CSSC-7), C-201W, HY-3/C-301, C-601 (CAS-1), YJ-1/C-801, YJ-2/C-802 ; YJ-62 (C-602), YJ-82 (C-802), YJ-82A (C802A).
Untuk rudal Surface-to-air missiles (SAMs) ada HQ-2 (B, J), CSA-N-2, FM-80, LY-60, KS-1, Vanguard (shoulder-launched), HN-5A,B (shoulder launched) dan roket WS-1 dan pesawat tanpa awak SH-3 seperti WJ-600 UAV.
Manajer Direktur CPMIEC Fu Lin mengatakan Indonesia sebelumnya telah membeli beberapa unit rudal portable permukaan ke udara (surface to air missile) Qianwei-3 untuk TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Udara.
"Dalam pembelian itu kita telah berhasil melakukan uji coba baik dan kini rudal itu ditempatkan di Jakarta dan Madiun," katanya.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Delegasi Brigjen TNI Ryanto di Beijing, Selasa mengatakan kunjungan ke beberapa industri pertahanan China, untuk memberikan wawasan kepada para siswa tentang perkembangan industri pertahanan China, khususnya roket dan peluru kendali.
"Komunikasi dan saling kunjungan akan meningkatkan saling pemahaman dan pengertian dalan kerja sama kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis," ujar Brigjen Ryanto.
Salah satu industri pertahanan roket dan rudal yang dikunjungi adalah China Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMIEC).
Perusahaan milik pemerintah yang berdiri pada 1980 itu antara lain memproduksi rudal beserta teknologi canggih termasuk juga dalam kerangka ekspor-impor.
Salah satu jenis rudal yang dipasarkan adalah seri M seperti M-9/DF-15 dan M-11/DF-11. CPMIEC juga memasarkan mesin cair dan padat roket. Tak hanya itu perusahaan itu juga melakukan ekspor dan impor segala peralatan pertahanan berteknologi tinggi, termasuk sistem persenjataan pertahanan, teknologi satelit dan ruang angkasa, serta instrumen optik dan elektronik.
Khusus untuk rudal yang diekspor oleh CPMIEC antara lain, Surface-to-surface missiles (SSMs) yakni M-9/DF-15, M-11/DF-11, cruise missiles seperti SY-1 (CSS-N-1), C-101(CSS-X-5), HY-1 (CSS-N-2/CSSC-2), HY-2/C-201 (CSSC-3), HY-4/C-201 (CSSC-7), C-201W, HY-3/C-301, C-601 (CAS-1), YJ-1/C-801, YJ-2/C-802 ; YJ-62 (C-602), YJ-82 (C-802), YJ-82A (C802A).
Untuk rudal Surface-to-air missiles (SAMs) ada HQ-2 (B, J), CSA-N-2, FM-80, LY-60, KS-1, Vanguard (shoulder-launched), HN-5A,B (shoulder launched) dan roket WS-1 dan pesawat tanpa awak SH-3 seperti WJ-600 UAV.
Manajer Direktur CPMIEC Fu Lin mengatakan Indonesia sebelumnya telah membeli beberapa unit rudal portable permukaan ke udara (surface to air missile) Qianwei-3 untuk TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Udara.
"Dalam pembelian itu kita telah berhasil melakukan uji coba baik dan kini rudal itu ditempatkan di Jakarta dan Madiun," katanya.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012