Negara (Antara Bali) - Enam kapal, lima di antaranya melayani penyeberangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana-Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, terseret arus gelombang tinggi perairan Selat Bali dalam sepekan terakhir namun tidak menimbulkan peristiwa fatal.
Syahbandar Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Made Rai Ardana, Jumat mengatakan, meski tidak sampai terjadi kecelakaan laut, enam kapal tersebut terlambat sampai di pelabuhan.
Menurut Ardana, ombak besar dan arus deras terjadi di Selat Bali sekitar satu minggu belakangan sehingga membuat kapal yang berlayar harus mencari jalur memutar.
"Memang jarak dan waktu tempuh menjadi lebih panjang, tapi yang penting kapal serta penumpang selamat," katanya.
Dari enam kapal yang terseret arus, lima di antaranya saat berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.(GBI/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Syahbandar Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Made Rai Ardana, Jumat mengatakan, meski tidak sampai terjadi kecelakaan laut, enam kapal tersebut terlambat sampai di pelabuhan.
Menurut Ardana, ombak besar dan arus deras terjadi di Selat Bali sekitar satu minggu belakangan sehingga membuat kapal yang berlayar harus mencari jalur memutar.
"Memang jarak dan waktu tempuh menjadi lebih panjang, tapi yang penting kapal serta penumpang selamat," katanya.
Dari enam kapal yang terseret arus, lima di antaranya saat berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.(GBI/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012