Negara (Antara Bali) - Siswa pelaku corat-coret saat merayakan kelulusan ujian nasional (UN) di Kabupaten Jembrana terancam tidak mendapat ijazah.
"Kalau sampai melakukan coret-coret, kami tidak akan melayani pengurusan administrasi ijazah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Jembrana, Nengah Alit, di Negara, Jumat.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi corat-coret seragam sekolah, pihaknya juga mewajibkan siswa-siswi mengenakan pakaian. Kebijakan itu telah disampaikan secara tertulis kepada seluruh kepala sekolah SMP dan SMA di kabupaten wilayah barat Pulau Dewata itu.
Sementara itu, Wakil Kepala SMA Negeri 1 Negara I Ketut Suantra berjanji akan melaksanakan perintah atasannya itu. "Murid yang lulus tidak akan kami layani saat mengurus administrasi ijazahnya jika datang ke sekolah tidak berseragam sekolah lengkap dengan atributnya. Makanya, seragam jangan dicorat-coret," katanya.
Pihak Polres Jembrana juga akan menindak murid-murid yang melakukan konvoi dengan kendaraan usai pengumuman kelulusan. Pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK dijadwalkan, Sabtu (26/5). Pada UN tahun ini diikuti 3.375 murid SMA/SMK di Kabupaten Jembrana.(GBI/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kalau sampai melakukan coret-coret, kami tidak akan melayani pengurusan administrasi ijazah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Jembrana, Nengah Alit, di Negara, Jumat.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi corat-coret seragam sekolah, pihaknya juga mewajibkan siswa-siswi mengenakan pakaian. Kebijakan itu telah disampaikan secara tertulis kepada seluruh kepala sekolah SMP dan SMA di kabupaten wilayah barat Pulau Dewata itu.
Sementara itu, Wakil Kepala SMA Negeri 1 Negara I Ketut Suantra berjanji akan melaksanakan perintah atasannya itu. "Murid yang lulus tidak akan kami layani saat mengurus administrasi ijazahnya jika datang ke sekolah tidak berseragam sekolah lengkap dengan atributnya. Makanya, seragam jangan dicorat-coret," katanya.
Pihak Polres Jembrana juga akan menindak murid-murid yang melakukan konvoi dengan kendaraan usai pengumuman kelulusan. Pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK dijadwalkan, Sabtu (26/5). Pada UN tahun ini diikuti 3.375 murid SMA/SMK di Kabupaten Jembrana.(GBI/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012