Tiga warga di Kabupaten Buleleng, Bali terindikasi positif terjangkit virus COVID-19, setelah melalui tes cepat antigen secara acak yang digelar pada dua tempat ibadah di Bali.
 
"Pelaksanaan tes ini dilakukan secara acak di dua lokasi berbeda, yaitu di dua pintu masuk Pura Agung Jagatnatha Singaraja dan Jalan Diponegoro Singaraja. Dengan hasil tiga warga terindikasi positif, sehingga mendapat rekomendasi penanganan lanjutan," kata Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Rabu malam.

Baca juga: Puluhan warga di Pasar dan Terminal Pesiapan-Bali jalani rapid test antigen
 
Ia mengatakan Kodim 1609/Buleleng bersama Dinas Kesehatan Pemkab Buleleng yang menurunkan Tim Puskesmas Buleleng I bersama RST Singaraja menyasar 116 warga secara acak pada dua lokasi, yaitu Pura Agung Jagatnatha Singaraja dan Jalan Diponogoro Singaraja.
 
"Tes cepat antigen ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar penularan dapat ditekan dan dikendalikan. Klaster upacara agama dan adat harus jadi konsentrasi penuh, jangan sampai jadi penyebaran," ucapnya.
 
Untuk tes cepat antigen di Pura Agung Jagatnatha, dari 41 warga yang menjalani tes cepat tersebut ditemukan pasangan suami istri (pasutri) dari Kecamatan Seririt dengan hasil terindikasi positif.
 
Selain itu, tes cepat antigen secara acak juga dilakukan di lintasan Jalan Diponogoro Singaraja dengan menyasar 75 orang, dengan hasil satu orang warga dari Kecamatan Buleleng terindikasi positif.
 
"Tiga warga yang dinyatakan reaktif dalam tes cepat antigen akan dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut," katanya.

Baca juga: TNI-Polri Tabanan adakan rapid test antigen di Pasar Pesiapan (video)
 
Sementara itu, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan untuk kegiatan operasi penegakan protokol kesehatan, Kodam IX/Udayana, melibatkan sebanyak 1.000 orang personel untuk di Provinsi Bali, NTB melibatkan 930 orang dan di Provinsi NTT melibatkan 1.270 orang.
 
“Khusus Provinsi Bali masih terdapat enam kabupaten yang merupakan zona merah, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana," kata Kasdam.
 
Selanjutnya, di Provinsi Bali kasus positif meningkat karena adanya acara adat atau upacara keagamaan yang tinggi. Saat ini masih ada masyarakat yang positif, namun melakukan karantina mandiri di rumah, sehingga rentan menularkan kepada orang lain.

Baca juga: Pengunjung Pantai Sanur-Bali diwajibkan tes cepat antigen
 
"Untuk mengatasi lonjakan penambahan kasus baru untuk tempat karantina pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan 16 tempat karantina terpusat dan tidak ada lagi karantina mandiri," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021