Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mendorong upaya pemerintah pusat dalam menyediakan subsidi transportasi dan voucher untuk mengatasi kehilangan pendapatan bidang pariwisata di Pulau Dewata sebesar Rp116 triliun selama pandemi COVID-19.
 
"Kita dorong datang ke Bali dengan jalan pusat bisa memikirkan subsdisi baik, di penerbangan maupun subsidi voucher saat berkunjung ke Bali, misalnya voucher-voucher oleh UMKM kita, dan saat masuk ke destinasi bisa dikasi voucher, sehingga objek wisata bergairah dan wisatawan juga tertarik," kata I Putu Astawa saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu. 
 
Baca juga: Wagub Bali paparkan inovasi pariwisata hadapi bencana ke DPD
 
Ia mengatakan dalam keadaan normal dari devisa wisatawan mancanegara bisa diperoleh sebesar Rp116 triliun pertahunnya. Jika dihitung perbulannya sebesar Rp9,7 triliun sehingga saat pandemi kita kehilangan devisa dan juga pajak hotel, restoran dan pendapatan bagi masyarakat di sektor pariwisata.
 
Saat situasi normal jumlah kunjungan wisatawan yang ke Bali setiap tahunnya untuk mancanegara 6.300 sedangkan domestik 10.500. Ia mengatakan dengan adanya pandemi kehilangan pendapatan di bidang pariwisata sangat dirasakan.
 
Selain itu, kegiatan mempromosikan dengan mensimulasikan protokol kesehatan juga terus dilakukan. "Kita harapkan keberadaan 5.000 wisatawan lokal dan bagus untuk memudahkan komunikasi sehingga eksekusi program bisa lebih tajam karena para wisatawan menyaksikan kondisi secara langsung bagaimana di Bali,"jelasnya.
 
Adapun yang dilakukan yaitu dengan memberikan sertifikat kepada industri pariwisata agar mau, tahu, dan mampu menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan wisatawan saat berkunjung ke tempat tersebut.
 
"Tentu dengan vaksin muncul keyakinan untuk bisa melakukan perjalanan, kalau bicara wisatawan mancanegara dan di negaranya masih mengalami gejolak sehingga berat bagi kita mendatangkan wisatawan Internasional ke Bali. Apalagi kita memang belum membuka dan menerima kunjungan wisatawan asing,"jelasnya.
 
Baca juga: Dispar Bali-Sucofindo serahkan sertifikat CHSE untuk Mal Bali Galeria
 
Dikatakannya, saat ini kita justru bisa fokus menangani wisatawan domestik dengan potensi yang cukup besar untuk menarik wisdom ke Bali. Tercatat sekitar 400 ribu wisatawan domestik datang ke Bali terutama berasal dari Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi.
 
"Paling penting kita sesegera mungkin melandaikan masalah COVID, meningkatkan angka yang sembuh, menekan akan kematian dan penularannya. Sehingga berbagai langkah dilakukan untuk melandaikan COVID ini dengan maksud memunculkan kepercayaan wisatawan,"katanya.
 
Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Satgas Gotong Royong diantaranya 1.493 Desa Adat dan 636 Desa Dinas, TNI-Polri untuk menertibkan itu agar COVID ini tidak meningkat dan memulihkan pariwisata. 
 
Ia menambahkan bahwa Pariwisata tidak ditutup hanya aktivitas yang diperketat, karena di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan.
 
Video oleh Pande Yudha

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021