Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan dapat merevitalisasi 150 museum milik pemerintah dan swasta di Indonesia hingga 2014.
"Sampai sekarang sudah 36 museum yang kami revitalisasi, dari total 275 museum yang ada di Nusantara," kata Pelaksana Tugas Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemendikbud Prof Dr I Gde Pitana saat menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, museum yang ada di Indonesia, baik itu museum milik pemerintah maupun swasta memang sebagian besar kondisinya masih memprihatinkan. Mayoritas museum belum dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi masyarakat yang mengunjungi, dalam artian belum layak menjadi atraksi wisata yang ditawarkan ke wisatawan.
"Oleh karena itulah, revitalisasi ini diperlukan sehingga museum juga memberi manfaat tidak hanya menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat," ucapnya yang juga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Ia menambahkan, ada berbagai kriteria yang menjadi dasar pemilihan museum yang akan direvitalisasi, yakni mempunyai nilai penting dari sisi koleksi, keunikan, nilai sejarah dan komitmen mitra yang diajak bekerja sama baik pemerintah dan swasta.
"Bagaimana kita membantu membangun museum, tetapi daerahnya sendiri tidak menganggap itu penting," ujarnya mempertanyakan.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sampai sekarang sudah 36 museum yang kami revitalisasi, dari total 275 museum yang ada di Nusantara," kata Pelaksana Tugas Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemendikbud Prof Dr I Gde Pitana saat menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, museum yang ada di Indonesia, baik itu museum milik pemerintah maupun swasta memang sebagian besar kondisinya masih memprihatinkan. Mayoritas museum belum dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi masyarakat yang mengunjungi, dalam artian belum layak menjadi atraksi wisata yang ditawarkan ke wisatawan.
"Oleh karena itulah, revitalisasi ini diperlukan sehingga museum juga memberi manfaat tidak hanya menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat," ucapnya yang juga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Ia menambahkan, ada berbagai kriteria yang menjadi dasar pemilihan museum yang akan direvitalisasi, yakni mempunyai nilai penting dari sisi koleksi, keunikan, nilai sejarah dan komitmen mitra yang diajak bekerja sama baik pemerintah dan swasta.
"Bagaimana kita membantu membangun museum, tetapi daerahnya sendiri tidak menganggap itu penting," ujarnya mempertanyakan.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012