Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan bahwa tambahan angka pasien positif COVID-19 di Pulau Dewata berasal dari klaster keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tambahannya pada klaster keluarga, misalnya upacara adat, ada beberapa juga di perkantoran, namun yang paling banyak di klaster keluarga. Artinya ada orang yang membawa virus yang ternyata dia positif dan menularkan kepada keluarganya, makanya RT-nya di minggu-minggu sekarang ini dalam empat minggu berturut-turut, bahkan ada yang di atas satu. Artinya satu orang bisa menularkan lebih dari satu sehingga terjadi klaster keluarga," kata Kadiskes Bali saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan rangkaian pelaksanaan upacara adat dan kegiatan perkantoran menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat mengundang kerumunan tersebut, memicu adanya penyebaran COVID-19.
Selain itu, untuk kapasitas tempat tidur di rumah sakit telah tersedia 1.384 tempat tidur, termasuk bed occupancy ratio (BOR) isolasi juga mencapai 58 persen. "Karena hampir meningkat dalam beberapa minggu ini kami akan buka tambahan lagi 40 tempat tidur, baik di Rumah Sakit Bali Mandara, di RSUP Sanglah dan berapa rumah sakit lainnya yang akan disesuaikan dengan kondisi," kata Ketut Suarjaya.
Pihaknya juga menyiapkan strategi berupa penambahan tempat tidur, termasuk yang berada di beberapa tempat karantina di setiap kabupaten/kota. "Termasuk yang tempat isolasi di provinsi maupun kabupaten/kota kan masih tetap aktif. Artinya mereka yang gejala ringan dan tanpa gejala kan bisa di tempat isolasi di hotel yang disiapkan," katanya.
Ketut Suarjaya mengatakan untuk tren kematian COVID-19 ini, sifatnya tidak menentu, kadang persentasenya turun dan kadang meningkat. Namun, 84 persen kematian itu karena komorbid atau memiliki penyakit penyerta.
Sementara itu, Sekretaris Satgas COVID-19 Bali I Made Rentin mengatakan perkembangan pandemi COVID-19 di Bali tercatat untuk Senin (5/01) sebanyak 167 orang terkonfirmasi positif COVID-19, yang sembuh ada 110 orang dan dua orang meninggal dunia.
Untuk jumlah kasus secara kumulatif yang terkonfirmasi positif yaitu 18.415 orang, sembuh 16.680 orang atau 90,58 persen dan meninggal dunia 540 orang atau 2,93 persen.
"Kasus aktif per hari ini menjadi 1.195 orang yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering," kata Rentin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021