Kuta (Antara Bali) - Badan Standardisasi Nasional menyebutkan sedikitnya 7.000 item produk barang yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia, namun setiap saat akan terus mengalami pertambahan produk yang ber-SNI.

Kepala BSN Dr Bambang Setiadi di Kuta, Bali, Kamis, mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah-langkah setiap produk barang agar memenuhi SNI, sehingga dapat bersaing di pasar global.

"Kita terus gencar melakukan penerapan SNI terhadap produk-produk dalam negeri, sehingga produk kita bisa menembus pasar bebas," kata Bambang seusai pembukaan "The ICES Conference and WSC Academic Day 2012" di Kuta, Bali, Kamis.

Ia mengatakan, dengan langkah ber-SNI pihaknya yakin produk-produk nasional bisa diterima diluar negeri.

"Karena alat ukur dari kualitas sebuah produk adalah dengan menggunakan standardisasi itu," katanya.

Karena itu, kata dia, melalui pertemuan ini diharapkan dapat saling bertukar pikiran dengan negara peserta untuk penerapan standardisasi terhadap produk barang itu.

"Melalui kegiatan ini, kita berharap mendapatkan saling bertukar informasi. Karena negara-negara lain penerapan standarisasi tersebut sudah cukup lama dibanding kita. Semisal negara Korea penerapannya sudah dilakukan 30 tahun dan Inggris sudah 80 tahun lalu, sedangkan keberadaan BSN baru 15 tahun," ujarnya.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012