PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan area 2.312 meter persegi untuk UMKM di 13 bandara agar dapat mempromosikan berbagai jenis produk dan kuliner berkualitas kepada penumpang pesawat terbang.

"Langkah ini merupakan komitmen perseroan untuk ikut membina para UMKM agar produknya bisa memiliki kualitas dan pengemasan dengan baik sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fami dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu.

Hadir dalam jumpa pers virtual itu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji dan Direktur Operasional PT Angkasa Pura I (Persero) Wendo Asrul Rose.

Sebanyak 13 bandara yang dimaksud adalah I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Sam Ratulangi Manado, dan Syamsudin Noor Banjarmasin.

Lalu, Bandara Ahmad Yani Semarang, Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, dan Bandara El Tari Kupang.

Dikatakan Faik, UMKM merupakan pihak yang juga ikut terdampak dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini, sehingga pemerintah secara khusus akan melakukan program penyelamatan dan pengembangan UMKM sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN.

Perseroan, katanya, telah menyiapkan program khusus untuk bisa memberikan kontribusi membantu UMKM agar tetap eksis dengan cara memamerkan serta menjual produknya di bandara yang tentunya dengan produk yang menarik dari sisi penampilan dan harga tidak terlalu mahal.

Devy mengatakan pengembangan UMKM melalui pelibatan di galeri UMKM bandara ini juga merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata daerah yang diinisiasi perseroan.

UMKM sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam industri pariwisata perlu diberdayakan dan dilibatkan agar siap berkembang bersamaan dengan momen kebangkitan industri pariwisata pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Untuk mengajak UMKM menampilkan produknya di bandara yang dikelola AP I, pihaknya juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan seperti Dinas Koperasi dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) daerah setempat untuk melakukan seleksi dan pembinaan agar produknya yang ditampilkan sesuai dengan pasar.

"Kita tentu akan melakukan seleksi UMKM yang lolos agar bisa tampil di galeri bandara, seperti setelah memperoleh bimbingan teknis untuk kualitas produk dan pengepakan," kata Devy.

Terkait dengan harga yang dijual, dia mengatakan, pihaknya juga akan ikut melakukan pemantauan harga produk yang dijual di bandara agar tidak terlalu mahal yang pada akhirnya jika terlalu mahal akan merugikan UMKM.

Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020