Kampus Alfa Prima sebagai salah satu kampus vokasi di Provinsi Bali, pada tahun ini sebanyak 72,5 persen lulusannya sudah bekerja sebelum diwisuda, atau keterserapannya naik dibandingkan 2019 yang berada di angka 60 persen.

"Jumlah lulusan yang diwisuda kali ini sebanyak 458 orang dari enam program studi (prodi) yakni Prodi Manajemen Administrasi Rumah Sakit , Manajemen Administrasi Perkantoran, Customer Service dan Bisnis, Manajemen Informatika dan Komputer, Komputer Akuntasi dan Perpajakan, Manajemen Keuangan dan Perbankan, serta Desain Grafis dan Animasi," kata Direktur Utama Alfa Prima I Made Artana di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, serapan lulusan kampus setempat cukup membanggakan di tengah pandemi COVID-19, di saat banyak tenaga kerja kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Namun, Alfa Prima tetap bertumbuh dan lulusannya mayoritas sudah terserap di dunia kerja, bahkan sebelum mereka diwisuda.

"Tidak mudah memang, namun patut disyukuri karena di masa pandemi ini kampus Alfa prima tetap bertumbuh," ujar Artana yang juga Ketua STMIK Primakara itu.

Selain bisa mendapatkan pekerjaan, lulusan kampus Alfa Prima juga ada yang mampu berwirausaha dan usahanya pun diverifikasi oleh pihak kampus.

"Jadi tidak bisa mengaku-ngaku berwirausaha karena kami lakukan verifikasi terhadap itu," ucapnya.

Baca juga: Kampus Alfa Prima buka "Rumah Peduli" untuk warga terdampak COVID-19

Di sisi lain, lanjut Artana, ketika rata-rata kampus lain jumlah mahasiswanya turun signifikan, di Alfa Prima justru naik sekitar 15 persen.

Artana mengungkapkan, naiknya jumlah penerimaan mahasiswa dan terserapnya lulusan Alfa Prima ini sangat berkaitan dengan mentalitas tim yang tangguh, adaptif, kreatif dan inovatif. 

"Jadi semuanya tergantung mentalitas kita semua di Alfa Prima. Dari awal saya bilang bahwa kejadian yang terjadi adalah bisa apa saja, tapi bagaimana kita memandang kejadian itu yang akan menentukan nasib kita," ucapnya.

Saat pandemi COVID-19 misalnya, semua orang akan merasa sulit dan seperti tidak ada harapan. Bagi yang berpikir seperti itu, bagi Artana akan lebih "menginjak rem" atau mem-pause hidupnya atau tidak akan melakukan sesuatu.

Sementara pihaknya terus berpikir bahwa peluang masih ada sehingga tidak menyerah dengan situasi. Maka dari itu harus mencoba berbagai peluang. 

"Nah itu yang terus kita tekankan dan selalu kita ingatkan di masa pandemi. Jadi di otaknya 'nggak' boleh ada pandemi. Boleh ada pandemi, tetapi apapun bisa terjadi di dunia ini, tapi ya hidup harus tetap berlangsung," kata Artana.

Baca juga: Penuhi standar internasional, STMIK Primakara raih dua sertifikat ISO

Sudut pandang seperti ini, kata Artana, yang kemudian akan membedakan antara Alfa Prima dengan kampus yang lain.

Kampus Alfa Prima sudah berusia 17 tahun dan sudah memiliki tiga cabang yaitu Kampus Alfa Prima Cabang Denpasar, Singaraja dan Karangasem. Usia yang dapat dikatakan cukup matang untuk sebuah institusi pendidikan. 

"Apapun jalan yang kalian pilih, menjadi wirawasta atau berkarier di perusahaan, adalah sama baiknya, sepanjang dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan penuh dengan dedikasi. Sejak pertama kali  kalian menginjakkan kaki di Alfa Prima, slogan Berani Sukses selalu kita teriakkan bersama-sama," pesan Artana kepada wisudawan/wisudawati dalam acara wisuda di BNDCC Badung pada Sabtu (12/12) lalu.

Sementara itu Wisuda ke-16 Alfa Prima kali ini mengambil tema Padmaraksa. Artana menjelaskan tema ini terinspirasi dari filosofi angka 8, satu-satunya angka yang bagi sebagian besar orang menyebutnya sebagai angka keberuntungan. 

Angka yang terbentuk dari tarikan garis yang tidak pernah putus. Garis yang tidak pernah putus ini menunjukkan bahwa ikatan sebagai keluarga besar Alfa Prima tidak akan pernah putus.

"Lubang tengah pada angka delapan menunjukkan bahwa akan tetap terlihat putih diantara garis hitam yang ada. Ini melambangkan baik dan buruk, sedih dan bahagia akan selalu berdampingan. Perbedaan yang indah itu adalah bagian dari sebuah kisah keluarga yang didasari oleh rasa," ucapnya.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020