Pengurus Lembaga Karate Do Indonesia (Lemkari) Provinsi Bali gelar ujian kenaikan tingkat para atlit Dojo Batur, Dojo Nusakambangan Denpasar, Dojo Tumbak Banyuh Badung, dan Dojo Colabo Badung sebagai tuan rumah di Jimbaran HUB, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Ketua Harian Pemprov Lemkari Bali, Anak Agung Nanik Suryani di Denpasar, Sabtu, mengatakan Ujian kenaikan tingkat ini diikuti oleh 100 peserta dan 80 Majelis Sabuk Hitam (MSH) dari seluruh Bali. kegiatan tersebut juga untuk menjaga kebugaran para atlit juga untuk menjaga kesolidan Pemprov Lemkari Bali. Penyandang DAN V ini menjelaskan sejak wabah virus Covid-19 merebak sulit mengkonsolidasikan para atlit.
Di bawah kepemimpinan I Wayan Geredeg, kata Nanik Suryani melakukan berbagai upaya. Sehingga sejak November mengadakan ujian kyu. Itupun dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Biasanya ujian kyu diadakan di setiap cabang kini digelar di masing-masing Dojo karena peserta dibatasi jumlahnya.
Baca juga: Atlet karate di Denpasar butuh pembinaan berkesinambungan
Baca juga: Piala Anton Lesiangi luruskan sejarah PB Lemkari
Setelah selesai melakukan ujian ujian kyu Lemkari Bali rencananya ke depan akan mengadakan kejuaraan secara virtual. Diharapkan para atlit berlatih dengan semangat untuk menjadi para juara baik level nasional maupun level internasional.
"Di sela-sela latihan ini juga kami sebagai pengurus berdiskusi berbagai masalah yang akan dibicarakan saat Musprov Lemkari Bali yang akan diselenggarakan pada 20 Desember 2020 ini. Kalau ada yang melakukan kegiatan di luar Musprov Lemkari Bali itu kami tidak bertanggungjawab," ujar Nanik Suryani.
Sementara itu pelatih Dojo Colabo, Sensei Jodi Putro Utomo mengapresiasi diadakannya kegiatan kenaikan tingkat itu. Dikatakan Dojo yang baru dibentuk itu bisa bisa diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penting dari Pemprov Lemkari Bali.
"Kami bertekad untuk menjadikan Badung selatan sebagai pusat pengembangan karate, baik skala lokal, nasional, maupun internasional," kata Sensei Jodi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Ketua Harian Pemprov Lemkari Bali, Anak Agung Nanik Suryani di Denpasar, Sabtu, mengatakan Ujian kenaikan tingkat ini diikuti oleh 100 peserta dan 80 Majelis Sabuk Hitam (MSH) dari seluruh Bali. kegiatan tersebut juga untuk menjaga kebugaran para atlit juga untuk menjaga kesolidan Pemprov Lemkari Bali. Penyandang DAN V ini menjelaskan sejak wabah virus Covid-19 merebak sulit mengkonsolidasikan para atlit.
Di bawah kepemimpinan I Wayan Geredeg, kata Nanik Suryani melakukan berbagai upaya. Sehingga sejak November mengadakan ujian kyu. Itupun dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Biasanya ujian kyu diadakan di setiap cabang kini digelar di masing-masing Dojo karena peserta dibatasi jumlahnya.
Baca juga: Atlet karate di Denpasar butuh pembinaan berkesinambungan
Baca juga: Piala Anton Lesiangi luruskan sejarah PB Lemkari
Setelah selesai melakukan ujian ujian kyu Lemkari Bali rencananya ke depan akan mengadakan kejuaraan secara virtual. Diharapkan para atlit berlatih dengan semangat untuk menjadi para juara baik level nasional maupun level internasional.
"Di sela-sela latihan ini juga kami sebagai pengurus berdiskusi berbagai masalah yang akan dibicarakan saat Musprov Lemkari Bali yang akan diselenggarakan pada 20 Desember 2020 ini. Kalau ada yang melakukan kegiatan di luar Musprov Lemkari Bali itu kami tidak bertanggungjawab," ujar Nanik Suryani.
Sementara itu pelatih Dojo Colabo, Sensei Jodi Putro Utomo mengapresiasi diadakannya kegiatan kenaikan tingkat itu. Dikatakan Dojo yang baru dibentuk itu bisa bisa diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penting dari Pemprov Lemkari Bali.
"Kami bertekad untuk menjadikan Badung selatan sebagai pusat pengembangan karate, baik skala lokal, nasional, maupun internasional," kata Sensei Jodi.
Editor : I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020