Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang juga seniman multitalenta Putri Suastini Koster mengajak generasi muda di daerah setempat dalam mengembangkan seni dan budaya, tapi jangan sampai menghilangkan tradisi dan kekhasan yang telah dimiliki.
"Saya mengajak generasi muda untuk selalu mengembangkan dan melestarikan budaya yang kita miliki," kata Putri Koster saat membuka Lomba Makendang Tunggal dan Gender Polos Tunggal se-Bali di Denpasar, Sabtu.
Pemerintah Provinsi Bali, lanjut dia, sangat mendukung dan memberi ruang bagi para seniman, baik itu seniman tradisional maupun modern untuk terus berkreativitas dan berinovasi.
"Melalui ajang Pesta Kesenian Bali yang digelar setiap tahun , memberi ruang kepada para seniman tradisional untuk menampilkan kreativitas seninya," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Tiga tradisi warga Buleleng-Bali ditetapkan jadi warisan budaya takbenda
Di sisi lain, bagi seniman yang beraliran modern, bisa unjuk gigi di ajang Festival Seni Bali Jani yang juga digelar secara rutin setiap tahun.
"Dengan dukungan serta ruang berkreasi yang telah disiapkan pemerintah tersebut, diharapkan generasi muda mencintai sekaligus bangga terhadap seni budaya yang dimiliki dan ikut berperan dalam pelestarian budaya adi luhung yang kita miliki, ujarnya.
Lomba Makendang Tunggal dan Gender Polos Tunggal se-Bali yang diselenggarakan oleh Sanggar Siwer Nadi Swara ini diikuti 100 peserta lomba kendang tunggal dan 100 peserta gender polos dari para siswa siswi tingkat SD-SMP se-Provinsi Bali.
Lomba dilaksanakan selama dua hari pada 5 dan 6 Desember 2020. Menurut Putri Koster, kegiatan lomba tersebut memberi ruang dan kesempatan bagi anak-anak untuk menampilkan kepiawaian dan kreativitasnya.
"Kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba untuk mencari pemenang, tetapi lebih kepada mengasah kemampuan diri dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya warisan leluhur," ujarnya yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Saya mengajak generasi muda untuk selalu mengembangkan dan melestarikan budaya yang kita miliki," kata Putri Koster saat membuka Lomba Makendang Tunggal dan Gender Polos Tunggal se-Bali di Denpasar, Sabtu.
Pemerintah Provinsi Bali, lanjut dia, sangat mendukung dan memberi ruang bagi para seniman, baik itu seniman tradisional maupun modern untuk terus berkreativitas dan berinovasi.
"Melalui ajang Pesta Kesenian Bali yang digelar setiap tahun , memberi ruang kepada para seniman tradisional untuk menampilkan kreativitas seninya," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Tiga tradisi warga Buleleng-Bali ditetapkan jadi warisan budaya takbenda
Di sisi lain, bagi seniman yang beraliran modern, bisa unjuk gigi di ajang Festival Seni Bali Jani yang juga digelar secara rutin setiap tahun.
"Dengan dukungan serta ruang berkreasi yang telah disiapkan pemerintah tersebut, diharapkan generasi muda mencintai sekaligus bangga terhadap seni budaya yang dimiliki dan ikut berperan dalam pelestarian budaya adi luhung yang kita miliki, ujarnya.
Lomba Makendang Tunggal dan Gender Polos Tunggal se-Bali yang diselenggarakan oleh Sanggar Siwer Nadi Swara ini diikuti 100 peserta lomba kendang tunggal dan 100 peserta gender polos dari para siswa siswi tingkat SD-SMP se-Provinsi Bali.
Lomba dilaksanakan selama dua hari pada 5 dan 6 Desember 2020. Menurut Putri Koster, kegiatan lomba tersebut memberi ruang dan kesempatan bagi anak-anak untuk menampilkan kepiawaian dan kreativitasnya.
"Kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba untuk mencari pemenang, tetapi lebih kepada mengasah kemampuan diri dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya warisan leluhur," ujarnya yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020