Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar pertemuan dengan para investor swasta baik dari unsur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun perusahaan swasta berskala besar untuk menawarkan kerja sama pengusahaan enam terminal tipe A.
Keenam Terminal tersebut adalah Terminal Penumpang Tipe A Entrop di Jayapura, Anak Air di Padang, Guntur Melati di Garut, Bulupitu di Purwokerto, Mangkang di Semarang, dan Tirtonadi di Solo.
“Keterlibatan swasta kami lakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan transportasi darat. Selain itu, juga dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, dengan memberikan perhatian khusus pada aspek pembukaan lapangan kerja, serta mendorong usaha mikro, kecil, menengah dan besar untuk bangkit dan bergerak,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Menhub Budi juga menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Perhubungan Darat, pemerintah daerah, para investor, dan para pelaku UMKM yang ikut serta memberikan dukungan pada proyek pemerintah terutama kerjasama kepengusahaan terminal tipe A di beberapa kota.
Baca juga: Kemenhub tetapkan tarif ojek daring, Jabodetabek Rp2.000-Rp2.500/km
“Pemerintah Pusat harus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk terus memperbaiki dan membenahi pelayanan terminal sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna transportasi. Kita ingin pelayanan terminal tipe A sama baiknya dengan Bandara sehingga kami memperhatikan ini dengan sungguh-sungguh," kata Menhub.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan melalui kegiatan pertemuan para investor, Kemenhub ingin mendorong investor dari BUMN, asosiasi, perusahaan swasta di bidang konstruksi, IT, manajemen gedung, ritel dan perhotelan, UMKM, PO bus, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, untuk berinvestasi pada terminal-terminal yang ada di bawah pengelolaan Ditjen Perhubungan Darat.
Bentuk pengusahaan yang bisa dikerjasamakan seperti membangun hotel, mal, gym, sport center, kuliner dan sebagainya di area terminal.
Kegiatan pertemuan investor merupakan bagian dari program transformasi peningkatan pelayanan di Terminal Tipe A.
Transformasi yang dilakukan berupa pembangunan dengan konsep TOD/Mixuse, tata kelola yang modern, membangun sistem operasi berbasis digitalisasi, membangun SDM yang profesional, menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, budaya mutu dan keramahan pelayanan publik dengan dilakukan inovasi-inovasi baru secara berkelanjutan sebagai penggerak ekonomi.
Baca juga: Dirjen Perhubungan Darat Pantau Ketapang-Gilimanuk
"Dengan mengusung konsep new terminal new experience, hadirnya terminal modern ini dapat menciptakan bangkitan baru, sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Budi Setiyadi.
Kemenhub terus berupaya meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan serta meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembangunan dan diantaranya Revitalisasi Terminal Penumpang. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang sedang di dorong oleh Pemerintah yaitu suatu konsep pengembangan kawasan urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.
Dengan terciptanya konektivitas yang baik antara hunian dan kawasan bisnis dengan simpul transportasi umum, diharapkan gaya hidup bertransportasi massal seperti bus akan semakin meningkat, sehingga pemakaian kendaraan pribadi dan kemacetan bisa menurun.
Investor Gathering ini diikuti lebih dari 200 pengusaha baik UMKM maupun perusahaan besar dari sejumlah kota yang hadir langsung ataupun melalui aplikasi tatap muka virtual dan media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Keenam Terminal tersebut adalah Terminal Penumpang Tipe A Entrop di Jayapura, Anak Air di Padang, Guntur Melati di Garut, Bulupitu di Purwokerto, Mangkang di Semarang, dan Tirtonadi di Solo.
“Keterlibatan swasta kami lakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan transportasi darat. Selain itu, juga dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, dengan memberikan perhatian khusus pada aspek pembukaan lapangan kerja, serta mendorong usaha mikro, kecil, menengah dan besar untuk bangkit dan bergerak,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Menhub Budi juga menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Perhubungan Darat, pemerintah daerah, para investor, dan para pelaku UMKM yang ikut serta memberikan dukungan pada proyek pemerintah terutama kerjasama kepengusahaan terminal tipe A di beberapa kota.
Baca juga: Kemenhub tetapkan tarif ojek daring, Jabodetabek Rp2.000-Rp2.500/km
“Pemerintah Pusat harus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk terus memperbaiki dan membenahi pelayanan terminal sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna transportasi. Kita ingin pelayanan terminal tipe A sama baiknya dengan Bandara sehingga kami memperhatikan ini dengan sungguh-sungguh," kata Menhub.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan melalui kegiatan pertemuan para investor, Kemenhub ingin mendorong investor dari BUMN, asosiasi, perusahaan swasta di bidang konstruksi, IT, manajemen gedung, ritel dan perhotelan, UMKM, PO bus, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, untuk berinvestasi pada terminal-terminal yang ada di bawah pengelolaan Ditjen Perhubungan Darat.
Bentuk pengusahaan yang bisa dikerjasamakan seperti membangun hotel, mal, gym, sport center, kuliner dan sebagainya di area terminal.
Kegiatan pertemuan investor merupakan bagian dari program transformasi peningkatan pelayanan di Terminal Tipe A.
Transformasi yang dilakukan berupa pembangunan dengan konsep TOD/Mixuse, tata kelola yang modern, membangun sistem operasi berbasis digitalisasi, membangun SDM yang profesional, menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, budaya mutu dan keramahan pelayanan publik dengan dilakukan inovasi-inovasi baru secara berkelanjutan sebagai penggerak ekonomi.
Baca juga: Dirjen Perhubungan Darat Pantau Ketapang-Gilimanuk
"Dengan mengusung konsep new terminal new experience, hadirnya terminal modern ini dapat menciptakan bangkitan baru, sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Budi Setiyadi.
Kemenhub terus berupaya meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan serta meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembangunan dan diantaranya Revitalisasi Terminal Penumpang. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang sedang di dorong oleh Pemerintah yaitu suatu konsep pengembangan kawasan urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.
Dengan terciptanya konektivitas yang baik antara hunian dan kawasan bisnis dengan simpul transportasi umum, diharapkan gaya hidup bertransportasi massal seperti bus akan semakin meningkat, sehingga pemakaian kendaraan pribadi dan kemacetan bisa menurun.
Investor Gathering ini diikuti lebih dari 200 pengusaha baik UMKM maupun perusahaan besar dari sejumlah kota yang hadir langsung ataupun melalui aplikasi tatap muka virtual dan media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020