Singaraja (Antara Bali) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengingatkan PT Nusa Bali Abadi (NBA) yang menerima konsesi lahan seluas 20 hektare di kawasan Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Kabupaten Buleleng, agar tidak berorientasi bisnis semata tanpa memedulikan kelestarian lingkungan.

"Jangan sampai NBA hanya bisa merusak alam karena kalau rusak, biaya konservasinya mahal," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya ke Danau Buyan, Jumat.

Ia juga mendorong NBA selaku pemegang izin prinsip dari Kemenhut agar melibatkan masyarakat Desa Adat Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, dalam melestarikan kawasan hutan di sekitar Danau Buyan dan Danau Tamblingan.

Apalagi sampai saat ini puluhan keluarga di Desa Adat Pancasari mengungsi ke balai desa dan balai dusun adat setempat setelah rumah mereka terkena luapan Danau Buyan.

Selain itu, dia juga mengingatkan NBA selaku pihak ketiga harus memperhatikan aspek budaya dan keyakinan masyarakat sekitar dalam mengelola kawasan hutan sebagai objek wisata dan akomodasi wisata.

Nieniek Hanoppo selaku CEO NBA berjanji akan memberdayakan masyarakat sekitar dan memberikan pelatihan untuk meminimalisasi risiko kerusakan lingkungan di objek wisata yang menjadi habitat 142 spesies burung itu.

Di lahan konsesi itu pihaknya akan membangun 20 kamar penginapan berarsitektur Bali dan menjaga tempat suci bagi umat Hindu serta 90 persen lahan konsesi tersebut akan dijaga kealamiahannya.

Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kemenhut, Bambang Supriyanto, menjelaskan bahwa untuk sementara NBA mendapatkan konsesi 20 hektare lahan di kawasan Danau Buyan dan Danau Tamblingan dari 100 hektare yang diajukan dalam surat permohonan.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012