Singaraja (Antara Bali) - Rekapitulasi suara pasangan calon bupati dan wakil bupati di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng diwarnai demonstrasi oleh massa yang tergabung dalam Aliansi Nurani Masyarakat.
Dalam orasinya di kantor KPU Buleleng di Jalan A Yani, Singaraja, Kamis, Gede Karang Sadnyana selaku koordinator aksi meminta KPU menunda rekapitulasi suara pasangan calon.
"Tunda dulu rekapitulasi karena pilkada ini penuh dengan kecurangan, seperti pemilih ganda dan korupsi di KPU," katanya.
Bahkan dia mengajak lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama melakukan investigasi. "Kalau KPU memaksakan kehendak melakukan penetapan, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak," katanya.
Meskipun diwarnai unjuk rasa, sidang pleno pengesahan rekapitulasi suara pasangan calon tetap digelar di KPU Buleleng.(MDE/M038/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dalam orasinya di kantor KPU Buleleng di Jalan A Yani, Singaraja, Kamis, Gede Karang Sadnyana selaku koordinator aksi meminta KPU menunda rekapitulasi suara pasangan calon.
"Tunda dulu rekapitulasi karena pilkada ini penuh dengan kecurangan, seperti pemilih ganda dan korupsi di KPU," katanya.
Bahkan dia mengajak lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama melakukan investigasi. "Kalau KPU memaksakan kehendak melakukan penetapan, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak," katanya.
Meskipun diwarnai unjuk rasa, sidang pleno pengesahan rekapitulasi suara pasangan calon tetap digelar di KPU Buleleng.(MDE/M038/IGT)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012