Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra meminta 1.000 orang relawan penanganan COVID-19 yang telah memperoleh pelatihan segera turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Keberhasilan sebuah pelatihan tak semata diukur dari jumlah peserta, durasi, materi dan sertifikat yang dibagikan kepada para peserta," kata Dewa Indra saat menghadiri penutupan pelatihan relawan penanganan COVID-19, di Denpasar, Jumat.

Oleh karena itu, dia berharap, 1.000 relawan yang telah mengikuti pelatihan memahami bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali.

"Efektivitas pelatihan relawan dapat diukur melalui perubahan perilaku masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19," ucap birokrat yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.

Indikator keberhasilan lainnya, lanjut dia, adalah tingkat penularan COVID-19 yang diharapkan akan terus menurun.

"Sebanyak 1.000 orang ini saya minta langsung turun mengedukasi, mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat agar mereka mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak," ujarnya.

Baca juga: Bali bangkit dari COVID-19 dan resesi

Hal itu karena menurut dia, langkah 3M merupakan satu-satunya cara mengendalikan penyebaran COVID-19.

Dalam beberapa waktu ke depan, birokrat kelahiran Singaraja ini akan memantau efektivitas hasil pelatihan 1.000 relawan.

"Bila penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan, itu menandakan 1.000 relawan telah bekerja dan menerapkan apa yang mereka peroleh selama pelatihan," katanya.

Sebelumnya Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Lilik Kurniawan mengatakan pelatihan 1.000 relawan itu bertujuan untuk lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.

"Kunci terpenting untuk menekan penyebaran virus saat ini adalah taat akan protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, para relawan juga akan diajarkan tentang aplikasi inaRISK dari BNPB yang berfungsi untuk mengetahui berbagai kegiatan relawan.

Sebanyak 1.000 relawan tersebut, terdiri dari 28 organisasi relawan di Bali dan 12 instansi dari unsur TNI, Polri serta masyarakat.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020