Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Dalam pelaksanaan apel perdana non-virtual di masa pandemi COVID-19 tersebut, peserta upacara yang mengenakan busana adat Bali mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sangat terbatas baik jumlah orang yang mengikuti upacara hingga pengaturan jarak orang dalam kerumunan saat apel.
"Kalau zaman dahulu pahlawan berjuang mengangkat senjata, tapi sekarang berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal termasuk berjuang melawan pandemi COVID-19 yang saat ini melanda dunia," ujar Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana di Mangupura, Selasa.
Dalam kegiatan tersebut, sebelum mengikuti pelaksanaan upacara, para peserta menjalani berbagai protokol kesehatan COVID-19 seperti mencuci tangan, menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Selama mengikuti acara, mereka juga tetap diwajibkan mengenakan masker.
"Peringatan Hari Pahlawan tahun ini kami harapkan dapat berlangsung secara khidmat tanpa menghilangkan makna," ungkapnya.
Baca juga: Wagub Bali: Kobarkan semangat Pahlawan untuk kebangkitan ekonomi
Ketut Lihadnyana mengatakan, tema hari pahlawan saat ini yaitu "Pahlawanku Sepanjang Masa" memiliki arti nilai kepahlawanan tidak boleh hilang maupun luntur.
"Bahkan, jasa-jasa para pahlawan yang telah mendirikan republik ini dengan pengorbanan jiwa dan raga sekarang ini harus diteruskan dalam mengisi pembangunan. Kepahlawanan itu pada hakikatnya adalah memberikan kebebasan, kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan diharapkan juga dapat menginspirasi dan memotivasi generasi penerus saat ini untuk dapat meneruskan perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan.
Selain itu, semangat para pahlawan diharapkan juga dapat memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Rela berkorban, pantang menyerah, saling membantu, bergotong royong itu adalah yang perlu terus dirawat dan dipupuk agar tumbuh bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Apel Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Denpasar kedepankan protokol kesehatan
Terkait pandemi COVID-19, ia meminta seluruh masyarakat Kabupaten Badung dapat terus bergotong royong untuk bisa mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi seluruh lapisan masyarakat bersatu padu untuk bersama-sama memerangi serta mengendalikan COVID-19 ini dan kami harapkan Badung bisa masuk zona hijau COVID-19," ujar Ketut Lihadnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dalam pelaksanaan apel perdana non-virtual di masa pandemi COVID-19 tersebut, peserta upacara yang mengenakan busana adat Bali mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sangat terbatas baik jumlah orang yang mengikuti upacara hingga pengaturan jarak orang dalam kerumunan saat apel.
"Kalau zaman dahulu pahlawan berjuang mengangkat senjata, tapi sekarang berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal termasuk berjuang melawan pandemi COVID-19 yang saat ini melanda dunia," ujar Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana di Mangupura, Selasa.
Dalam kegiatan tersebut, sebelum mengikuti pelaksanaan upacara, para peserta menjalani berbagai protokol kesehatan COVID-19 seperti mencuci tangan, menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Selama mengikuti acara, mereka juga tetap diwajibkan mengenakan masker.
"Peringatan Hari Pahlawan tahun ini kami harapkan dapat berlangsung secara khidmat tanpa menghilangkan makna," ungkapnya.
Baca juga: Wagub Bali: Kobarkan semangat Pahlawan untuk kebangkitan ekonomi
Ketut Lihadnyana mengatakan, tema hari pahlawan saat ini yaitu "Pahlawanku Sepanjang Masa" memiliki arti nilai kepahlawanan tidak boleh hilang maupun luntur.
"Bahkan, jasa-jasa para pahlawan yang telah mendirikan republik ini dengan pengorbanan jiwa dan raga sekarang ini harus diteruskan dalam mengisi pembangunan. Kepahlawanan itu pada hakikatnya adalah memberikan kebebasan, kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan diharapkan juga dapat menginspirasi dan memotivasi generasi penerus saat ini untuk dapat meneruskan perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan.
Selain itu, semangat para pahlawan diharapkan juga dapat memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Rela berkorban, pantang menyerah, saling membantu, bergotong royong itu adalah yang perlu terus dirawat dan dipupuk agar tumbuh bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Apel Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Denpasar kedepankan protokol kesehatan
Terkait pandemi COVID-19, ia meminta seluruh masyarakat Kabupaten Badung dapat terus bergotong royong untuk bisa mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi seluruh lapisan masyarakat bersatu padu untuk bersama-sama memerangi serta mengendalikan COVID-19 ini dan kami harapkan Badung bisa masuk zona hijau COVID-19," ujar Ketut Lihadnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020