Peserta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Restorasi Terumbu Karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memulai rangkaian proses pengerjaan penanaman terumbu karang di wilayah Provinsi Bali.
"Hari ini kami memulai secara resmi, walaupun sebenarnya sejak dua minggu lalu sudah ada pelatihan itu bagian dari rangkaian ICRG. Tetapi secara resmi padat karya dalam skala besar kami mulai hari ini dimulai dengan upacara adat," ujar Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan Miftahul Huda di kawasan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Program padat karya ICRG tersebut serentak telah mulai dilaksanakan di lima lokasi di Bali yaitu Pandawa, Serangan, Sanur, Nusa Dua dan Buleleng dengan melibatkan masyarakat setempat.
Untuk wilayah Tanjung Benoa, Miftahul Huda mengatakan, pihaknya berharap kegiatan penanaman terumbu karang di kawasan tersebut yang melibatkan melibatkan hampir seribu orang masyarakat setempat dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: Pemkab Badung apresiasi program PEN untuk restorasi terumbu larang
Selain itu, ia berharap kegiatan itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat di Tanjung Benoa dan ke depannya ICRG yang ditanam di sekitar Nusa Dua bisa menjadi atraksi wisata yang akan dikelola oleh masyarakat di wilayah itu sehingga akan memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.
"Karena masyarakat tidak perlu lagi membuat peralatan-peralatan seperti sekarang untuk menanam terumbu karang karena sudah ada dan tinggal mereka menjaga. Kami harap masyarakat aktif dalam kegiatan padat karya ini dan dapat memelihara serta menjaga sehingga pelestarian terumbu karang yang ditanam," katanya.
Miftahul Huda menambahkan, untuk penanaman terumbu karang akan dilakukan dengan delapan metode diantaranya seperti hexadome/fishdome, spiderweb, patung dan sejumlah metode lainnya termasuk rumah batako yang diusulkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Rumah batako itu paling murah tetapi dengan membuat struktur dari rumah batako terumbu karang itu ikan-ikan makin banyak. Nah Pak Menteri ingin menerapkan itu juga di Bali sehingga tidak hanya karangnya yang kamk tumbuhkan tapi ada ikan-ikan yang bisa banyak di sekitar karang tadi sehingga bisa menjadi pendapatan lain bagi nelayan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Hari ini kami memulai secara resmi, walaupun sebenarnya sejak dua minggu lalu sudah ada pelatihan itu bagian dari rangkaian ICRG. Tetapi secara resmi padat karya dalam skala besar kami mulai hari ini dimulai dengan upacara adat," ujar Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan Miftahul Huda di kawasan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Program padat karya ICRG tersebut serentak telah mulai dilaksanakan di lima lokasi di Bali yaitu Pandawa, Serangan, Sanur, Nusa Dua dan Buleleng dengan melibatkan masyarakat setempat.
Untuk wilayah Tanjung Benoa, Miftahul Huda mengatakan, pihaknya berharap kegiatan penanaman terumbu karang di kawasan tersebut yang melibatkan melibatkan hampir seribu orang masyarakat setempat dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: Pemkab Badung apresiasi program PEN untuk restorasi terumbu larang
Selain itu, ia berharap kegiatan itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat di Tanjung Benoa dan ke depannya ICRG yang ditanam di sekitar Nusa Dua bisa menjadi atraksi wisata yang akan dikelola oleh masyarakat di wilayah itu sehingga akan memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.
"Karena masyarakat tidak perlu lagi membuat peralatan-peralatan seperti sekarang untuk menanam terumbu karang karena sudah ada dan tinggal mereka menjaga. Kami harap masyarakat aktif dalam kegiatan padat karya ini dan dapat memelihara serta menjaga sehingga pelestarian terumbu karang yang ditanam," katanya.
Miftahul Huda menambahkan, untuk penanaman terumbu karang akan dilakukan dengan delapan metode diantaranya seperti hexadome/fishdome, spiderweb, patung dan sejumlah metode lainnya termasuk rumah batako yang diusulkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Rumah batako itu paling murah tetapi dengan membuat struktur dari rumah batako terumbu karang itu ikan-ikan makin banyak. Nah Pak Menteri ingin menerapkan itu juga di Bali sehingga tidak hanya karangnya yang kamk tumbuhkan tapi ada ikan-ikan yang bisa banyak di sekitar karang tadi sehingga bisa menjadi pendapatan lain bagi nelayan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020