Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menyiapkan berbagai langkah antisipasi terjadinya bencana alam pada musim hujan yang ditandai dengan cuaca ekstrem supaya bisa mencegah jatuhnya korban dan meminimalkan kerugian materiil.

"Saya perintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan koordinasi terhadap kesiapsiagaan sekaligus menindaklanjuti surat edaran Mendagri untuk melakukan kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Badung," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Badung, Selasa.

Pemkab Badung juga meminta berbagai pihak terkait lainnya untuk melakukan langkah serupa dalam menghadapi risiko bencana alam selama musim hujan dan cuaca ekstrem.

Ia menjelaskan bersama BPBD setempat telah memberikan arahan terkait dengan antisipasi menghadapi bencana kepada organisasi perangkat daerah (OPD) beserta para camat se-Kabupaten Badung.

Hal tersebut, katanya, perlu disampaikan kepada seluruh pihak agar memiliki gambaran apabila terjadi sesuatu bencana sehingga dalam penanganannya diperlukan kesiapsiagaan serta dukungan semua instansi terkait.

Baca juga: BMKG rilis peringatan dini cuaca Bali dan Jawa Timur

Ia menjelaskan pemerintah pusat juga sudah memberikan informasi bahwa diperlukan tim yang bertugas selama 24 jam untuk mengatasi terjadinya bahaya nonalam yang tidak terduga.

Ia berharap, sistem teknologi informasi dapat diterapkan dalam tugas penanggulangan bencana. Dengan menggunakan sistem itu, semua instansi terkait penanggulangan bencana, khususnya di wilayah Badung, bisa melaksanakan tugas secara terintegrasi sehingga penanganan bencana di masyarakat dapat segera teratasi

"Di era zaman sekarang ini adanya sistem informasi berbasis digital sangatlah penting. Karena dengan adanya sistem ini dapat dengan cepat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat waktu," ungkap Sekda Adi Arnawa.

Kepala BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata mengatakan berdasarkan data, bencana yang terjadi sejak Januari sampai Oktober, seperti pohon tumbang sebanyak 138 kejadian, banjir sebanyak tujuh kejadian, longsor 29 kejadian dan kebakaran 58 kejadian.

Ia menjelaskan potensi bencana yang dihadapi cukup tinggi ke depan ini, disebabkan cuaca ekstrem sehingga penanganan bencana harus dilakukan secara bersinergi dengan semua pihak, termasuk masyarakat.

"Sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri, tentang pentingnya antisipasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana khususnya di masa pandemi COVID-19, sudah tentu sangat penting kami hadapi bersama untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, sehingga penanganan bencana di luar COVID-19 tetap menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020