Bank BRI melalui program bersih-bersih kali/tukad bertajuk "Jaga Sungai Jaga Kehidupan" telah mengedukasi masyarakat untuk mengembalikan fungsi dan peran Tukad/Kali Empelan di Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, yang dulu dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh warga, kini menjadi kebanggaan masyarakat Bali, sehingga terlihat asri dan tertata rapi, karena lingkungan dan alam sekitar yang semakin terjaga.

"Melalui program 'Jaga Sungai Jaga Kehidupan' yang telah kita lakukan di beberapa sungai di Indonesia, membuktikan komitmen BRI dalam melestarikan lingkungan, yang selanjutnya dapat memberikan social value bagi masyarakat. Kami berharap, dengan pengelolaan lingkungan yang bersih dan tertata seperti ini akan mendorong kegiatan ekonomi bagi warga sekitar," ujar Wakil Direktur Utama Bank BRI, Catur Budi Harto, yang secara langsung menyaksikan kondisi terkini Tukad/Kali Empelan di Badung, Bali, akhir pekan lalu.

Kegiatan Bersih-bersih Tukad/Kali itu dilakukan dengan empat kegiatan utama yaitu pembersihan dan penataan kali, edukasi lingkungan sehat, pengolahan sampah rumah tangga dan pembangunan sarana dan prasarana di pinggir kali, yang bertujuan mengembalikan fungsi dan peran Tukad/Kali Empelan sebagai penyangga kehidupan alam sekitar.

Mengacu pada konsep Pro Planet, Pro People dan Pro Profit, kegiatan bersih-bersih Tukad/Kali Empelan ini diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan alam sekitar serta mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Dalam kegiatan edukasi lingkungan sehat, BRI bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung terkait sosialisasi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan bagi warga sekitar.

Baca juga: Menteri LHK: Bali jadi "regional capacity center"

Selain itu, BRI juga memberikan pembinaan kepada masyarakat sekitar terkait pengelolaan sampah yang masih menimbulkan permasalahan sosial. Untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, salah satunya BRI menyalurkan bantuan satu unit mesin pencacah sampah organik kepada masyarakat setempat.

Melalui mesin pencacah, sampah organik yang sudah dipilah dan dicacah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.

Bank BRI memastikan sampah organik yang sudah jadi kompos dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk anggota Subak yg terdiri dari para petani pemilik lahan pertanian yg dialiri oleh air Tukad/Kali Empelan.

Untuk sampah anorganik (botol plastik, tas kresek, dan sebagainya), BRI menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Darmasaba untuk mengangkut sampah plastik rumah tangga yang telah dipilah dengan mobil pengangkut sampah milik BUMDes. Selanjutnya, sampah anorganik tersebut dijual ke pengepul melalui Bank Sampah. Uang hasil penjualan akan dimasukkan ke kas PKK Banjar dan ditabung melalui Agen BRI Link terdekat di Desa Darmasaba.

Tukad/Kali Empelan kini menjadi kebanggan masyarakat Bali dan menimbulkan daya tarik bagi masyarakat sekitar. Sarana dan prasarana yang dibangun di pinggiran kali seperti taman, gazebo, area terbuka hijau, area bermain anak, area terbuka hijau, jogging track dan spot selfie, kini telah dimanfaatkan bersama menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar untuk berkumpul atau mengisi waktu luang.

 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020