Kelompok Mina Kembang di Kabupaten Jembrana, Bali sukses membudidayakan lele dengan sistem bioflok dan telah melakukan panen perdana.

"Budidaya dengan sistem bioflok merupakan jawaban atas tantangan jaman. Dengan sistem ini masyarakat lebih mudah dalam melakukan pemeliharaan, serta tidak menghasilkan limbah," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, yang hadir dalam panen perdana kelompok yang berlokasi di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana tersebut, Kamis.

Ia mengatakan, kelompok ini menjadi percontohan beternak lele dengan sistem tersebut, yang dengan keberhasilan panen ini bisa menjawab kebutuhan pasar.

Kepada Kementerian Kelautan Dan Perikanan yang mendampingi budidaya ini ia menyampaikan terima kasih, apalagi saat pandemi Covid-19 ini, para peternak lele tersebut masih bisa eksis.
 
“Para pekerja hotel banyak yang di PHK. Dengan adanya sistem bioflok ini, mereka bisa pulang kampung dan membentuk kelompok budidaya lele," katanya.

Direktur Produksi Dan Usaha Budidaya Republik Indonesia Arik Hari Wibowo yang juga hadir mengatakan, suksesnya budidaya sistem bioflok di kelompok Mina Kembang ini menjadi kebanyakan banyak pihak termasuk Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Selain Artha dan Arik, turut hadir dalam panen perdana lele ini pendamping bantuan bioflok Kementerian Kelautan Dan Perikanan Khairul Anwar, Komisi IV DPR RI I Made Urip, serta sejumlah pejabat terkait.

Kelompok ini menebar 28 ribu bibit lele sekitar dua bulan yang lalu, dengan mendapatkan pendampingan menggunakan sistem bioflok.

Ketua Kelompok Mina Kembang Anak Agung Ketut Narasoma mengatakan, program budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Menurutnya, terdapat delapan kolam dengan fasilitas lengkap, dengan daya tampung mencapai 3500 bibit untuk setiap kolam.***1***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020