Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati memaparkan tentang kondisi Bali dan kepariwisataannya selama pandemi COVID-19, serta sejumlah kesiapan terkait tatanan kehidupan era baru kepada para anggota Bhayangkari.
"Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan industri pariwisata telah menyiapkan standardisasi mengenai tatanan kehidupan era baru," kata Wagub Bali saat menjadi pembicara dalam webminar bertajuk "Dinamika Pariwisata Bali dalam Masa Pandemi COVID-19" yang diselenggarakan oleh Bhayangkari Daerah Bali secara daring, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, berbagai implementasi protokol kesehatan dalam tatanan kehidupan era baru ini mencakup CHSE (cleanliness/kebersihan, healthy/kesehatan, safety/keamanan dan environmental sustainability/kelestarian lingkungan) yang juga sudah sesuai dengan standar WHO.
Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu menambahkan, terkait rencana industri pariwisata Bali yang sedianya dibuka pada 11 September 2020, para pelaku pariwisata bahkan telah menyiapkan sertifikasi bagi destinasi dan penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dan sebagainya tentang penerapan CHSE tersebut.
Baca juga: Cok Ace harapkan "CEO Goes to Bali" gairahkan pariwisata di tengah pandemi
"Namun sayang rencana pembukaan secara internasional urung terjadi, bukan hanya karena faktor internal dalam negeri termasuk Bali saja, namun karena faktor negara asal juga yang masih banyak menerapkan lockdown bagi warganya," ujarnya dalam webminar yang turut juga dihadiri oleh Ketua Umum Bhayangkari Pusat Fitri Idam Aziz, Ketua Bhayangkari Daerah bali Barbara Golose serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa itu.
Cok Ace mengatakan semenjak dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik pada tanggal 31 Juli yang lalu, terjadi pelonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan di Bali.
"Kami masih mencari korelasi antara pembukaan Bali untuk wisatawan dengan bertambahnya angka tersebut," ucap pria yang juga Guru Besar ISI Denpasar itu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Bali telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti penggunaan hotel para OTG COVID-19, penambahan fasilitas-fasilitas di RS rujukan COVID-19 serta penerbitan Pergub Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
Ia pun menyampaikan rasa bangganya karena dari berbagai survei yang dilakukan kepada wisatawan lokal dan internasional, Bali tetap menjadi destinasi yang paling ingin dikunjungi pascapandemi COVID-19 ini.
"Saya bangga banyak wisatawan mancanegara yang merindukan Bali, hal itu tidak lepas dari penghargaan Bali yang selama ini diraih," katanya.
Untuk itu, Cok Ace berencana untuk mengajak wisatawan domestik dan mancanegara untuk mulai mengunjuni Bali dan bekerja dari Bali saja. "Selama ini tagline work from home sangat lumrah, kenapa tidak kita kenalkan saja work from Bali. Saya rasa banyak vila di pedesaan di Bali yang bisa menawarkan hal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Wagub harapkan tour ride WCC mampu putar roda ekonomi Bali di tengah COVID-19
Sementara itu, Ketua Panitia, Barbara Golose mengatakan tujuan diadakan webminar kali ini adalah untuk mengobati kerinduan para anggota Bhayangkari seluruh Indonesia kepada Bali, juga untuk mengajak anggota Bhayangkari memberikan kontribusi nyata di daerah mereka masing-masing selama pandemi COVID-19.
Dia menambahkan, pandemi ini telah membuat perekonomian Bali cukup merosot, terutama di triwulan kedua yang mencatat pertumbuhnan hingga minus 10,98 persen. Ia berharap agar Bali bisa tetap bangkit pascapandemi COVID-19.
Senada dengan Barbara Golose, Ketua Umum Bhayangkari Fitri idam Aziz juga mengajak para anggota Bhayangkari untuk terus berkontribusi kepada masyarakat kecil selama pandemi ini berlangsung.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan narasumber Joseph Theodorus Wulianadi atau yang dikenal sebagai Mr Joger, pemilik pabrik kata-kata Joger serta gerai Joger di Bali.
"Mari kita lakukan hal yang pantas menjadi lebih pantas dan hal yang perlu menjadi lebih perlu," ujarnya.
Ia pun mengajak para peserta untuk belajar dari pandemi ini dan jangan sekali-kali meremehkan hal yang kecil."Ini saatnya kita introspeksi diri dan selalu berkontribusi menjaga keseimbangan alam ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan industri pariwisata telah menyiapkan standardisasi mengenai tatanan kehidupan era baru," kata Wagub Bali saat menjadi pembicara dalam webminar bertajuk "Dinamika Pariwisata Bali dalam Masa Pandemi COVID-19" yang diselenggarakan oleh Bhayangkari Daerah Bali secara daring, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, berbagai implementasi protokol kesehatan dalam tatanan kehidupan era baru ini mencakup CHSE (cleanliness/kebersihan, healthy/kesehatan, safety/keamanan dan environmental sustainability/kelestarian lingkungan) yang juga sudah sesuai dengan standar WHO.
Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu menambahkan, terkait rencana industri pariwisata Bali yang sedianya dibuka pada 11 September 2020, para pelaku pariwisata bahkan telah menyiapkan sertifikasi bagi destinasi dan penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dan sebagainya tentang penerapan CHSE tersebut.
Baca juga: Cok Ace harapkan "CEO Goes to Bali" gairahkan pariwisata di tengah pandemi
"Namun sayang rencana pembukaan secara internasional urung terjadi, bukan hanya karena faktor internal dalam negeri termasuk Bali saja, namun karena faktor negara asal juga yang masih banyak menerapkan lockdown bagi warganya," ujarnya dalam webminar yang turut juga dihadiri oleh Ketua Umum Bhayangkari Pusat Fitri Idam Aziz, Ketua Bhayangkari Daerah bali Barbara Golose serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa itu.
Cok Ace mengatakan semenjak dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik pada tanggal 31 Juli yang lalu, terjadi pelonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan di Bali.
"Kami masih mencari korelasi antara pembukaan Bali untuk wisatawan dengan bertambahnya angka tersebut," ucap pria yang juga Guru Besar ISI Denpasar itu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Bali telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti penggunaan hotel para OTG COVID-19, penambahan fasilitas-fasilitas di RS rujukan COVID-19 serta penerbitan Pergub Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
Ia pun menyampaikan rasa bangganya karena dari berbagai survei yang dilakukan kepada wisatawan lokal dan internasional, Bali tetap menjadi destinasi yang paling ingin dikunjungi pascapandemi COVID-19 ini.
"Saya bangga banyak wisatawan mancanegara yang merindukan Bali, hal itu tidak lepas dari penghargaan Bali yang selama ini diraih," katanya.
Untuk itu, Cok Ace berencana untuk mengajak wisatawan domestik dan mancanegara untuk mulai mengunjuni Bali dan bekerja dari Bali saja. "Selama ini tagline work from home sangat lumrah, kenapa tidak kita kenalkan saja work from Bali. Saya rasa banyak vila di pedesaan di Bali yang bisa menawarkan hal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Wagub harapkan tour ride WCC mampu putar roda ekonomi Bali di tengah COVID-19
Sementara itu, Ketua Panitia, Barbara Golose mengatakan tujuan diadakan webminar kali ini adalah untuk mengobati kerinduan para anggota Bhayangkari seluruh Indonesia kepada Bali, juga untuk mengajak anggota Bhayangkari memberikan kontribusi nyata di daerah mereka masing-masing selama pandemi COVID-19.
Dia menambahkan, pandemi ini telah membuat perekonomian Bali cukup merosot, terutama di triwulan kedua yang mencatat pertumbuhnan hingga minus 10,98 persen. Ia berharap agar Bali bisa tetap bangkit pascapandemi COVID-19.
Senada dengan Barbara Golose, Ketua Umum Bhayangkari Fitri idam Aziz juga mengajak para anggota Bhayangkari untuk terus berkontribusi kepada masyarakat kecil selama pandemi ini berlangsung.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan narasumber Joseph Theodorus Wulianadi atau yang dikenal sebagai Mr Joger, pemilik pabrik kata-kata Joger serta gerai Joger di Bali.
"Mari kita lakukan hal yang pantas menjadi lebih pantas dan hal yang perlu menjadi lebih perlu," ujarnya.
Ia pun mengajak para peserta untuk belajar dari pandemi ini dan jangan sekali-kali meremehkan hal yang kecil."Ini saatnya kita introspeksi diri dan selalu berkontribusi menjaga keseimbangan alam ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020