Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah akan terus meningkatkan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi bagi para remaja untuk melindungi mereka dari risiko pernikahan usia dini, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi, infeksi menular seksual, HIV/AIDS dan kekerasan seksual.
"Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi," kata Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Danti usai acara pertemuan koordinasi pelaksanaan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Jakarta, Senin.
Sri Danti menambahkan, pemahaman mengenai kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki kehidupan berkeluarga.
"Dengan pemahaman tersebut diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan proses reproduksinya serta dapat lebih bijak dalam membangun perilaku seksual yang bertanggung jawab," katanya.
Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso menambahkan bahwa pengetahuan mendalam tentang kesehatan reproduksi bisa mempersiapkan remaja untuk memasuki kehidupan keluarga dengan baik.
"Akibat dari tidak diperolehnya informasi kesehatan reproduksi dari sumber yang benar dapat berakibat buruk bagi remaja," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi," kata Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Danti usai acara pertemuan koordinasi pelaksanaan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Jakarta, Senin.
Sri Danti menambahkan, pemahaman mengenai kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki kehidupan berkeluarga.
"Dengan pemahaman tersebut diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan proses reproduksinya serta dapat lebih bijak dalam membangun perilaku seksual yang bertanggung jawab," katanya.
Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso menambahkan bahwa pengetahuan mendalam tentang kesehatan reproduksi bisa mempersiapkan remaja untuk memasuki kehidupan keluarga dengan baik.
"Akibat dari tidak diperolehnya informasi kesehatan reproduksi dari sumber yang benar dapat berakibat buruk bagi remaja," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012