Terdapat kenaikan sebesar 167 persen pada angka positif COVID-19 di Inggris sejak akhir Agustus, demikian menurut skema Pengujian dan Pelacakan dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) negara itu pada Kamis.

Pemerintah Inggris mendapat kritik usai masyarakat mengalami kesulitan yang meningkat dalam memperoleh akses uji deteksi virus corona dan penundaan dalam menerima hasilnya.

Skema Pengujian dan Pelacakan NHS menyebut bahwa waktu penyelesaian untuk tes langsung perseorangan menjadi lebih lama dibandingkan dengan pekan sebelumnya, waktu penyelesaian untuk tes di rumah juga meningkat.



Menurut skema itu pula, kasus positif naik sejak awal Juli dan kini menjadi dua kali lipat dibandingkan catatan angka ketika program Pengujian dan Pelacakan diluncurkan pada Mei lalu.

Sebanyak 82,6 persen dari 15.526 orang yang masuk ke sistem Pengujian dan Pelacakan telah dijangkau dan diminta untuk memberikan informasi mengenai riwayat kontak mereka.

Dari sana, 61.790 orang diidentifikasi sebagai kontak dekat dengan pasien COVID-19. Setelah tersedia rincian komunikasi, sebanyak 83,9 persen berhasil dijangkau, dan dari semua kontak yang diidentifikasi, sebanyak 73,9 persen telah berhasil dijangkau.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Suwanti

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020