Jakarta (Antara Bali) - Para pembeli apartemen di DKI Jakarta didominasi kalangan yang memilih menggunakan sistem pembayaran "cash installment" atau tunai bertahap karena dinilai lebih tidak merepotkan dibanding metode kredit pemilikan apartemen (KPA).
"Mengapa banyak yang tidak memakai KPA, karena metode itu dipandang lebih ribet," kata Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, dalam acara paparan perkembangan sektor properti kuartal I 2012 oleh perusahaan konsultan properti internasional Colliers International yang digelar di Jakarta, Senin.
Menurut Ferry, para pembeli lebih tidak memilih KPA karena tidak ingin direcoki dengan berbagai persyaratan seperti harus membuka tingkat penghasilan mereka.
Selain itu, lanjutnya, para pembeli juga lebih memilih metode "cash installment" karena dinilai lebih simpel dan memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan data survei yang dihimpun Colliers International, ditemukan bahwa mereka yang membeli apartemen dengan "cash installment" mencapai 55 - 70 persen dari keseluruhan pembeli, yang berkisar dari segmen bawah hingga atas.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Mengapa banyak yang tidak memakai KPA, karena metode itu dipandang lebih ribet," kata Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, dalam acara paparan perkembangan sektor properti kuartal I 2012 oleh perusahaan konsultan properti internasional Colliers International yang digelar di Jakarta, Senin.
Menurut Ferry, para pembeli lebih tidak memilih KPA karena tidak ingin direcoki dengan berbagai persyaratan seperti harus membuka tingkat penghasilan mereka.
Selain itu, lanjutnya, para pembeli juga lebih memilih metode "cash installment" karena dinilai lebih simpel dan memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan data survei yang dihimpun Colliers International, ditemukan bahwa mereka yang membeli apartemen dengan "cash installment" mencapai 55 - 70 persen dari keseluruhan pembeli, yang berkisar dari segmen bawah hingga atas.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012