Gubernur Bali Wayan Koster membuka Pasar Gotong Royong Krama Bali yang dilaksanakan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali pada Jumat (28/8) dan menyatakan mengapresiasi partisipasi Bank Sentral itu dalam mengatasi dampak COVID-19 terhadap perekonomian masyarakat.

"Kenapa kami bikin (Pasar Gotong Royong? Karena kita melihat dampak adanya COVID-19 ini sudah sangat serius terhadap perekonomian masyarakat di Provinsi Bali. Tidak hanya di Bali, tapi juga di seluruh Indonesia dan dunia," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada Pasar Gotong Krama Bali itu, di Denpasar, Jumat.

Gubernur Koster menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi Bank Indonesia Perwakilan Bali ikut melaksanakan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali. 

Dampak serius pandemi COVID-19  terhadap perekonomian ini, menurut dia, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Bali yang negatif atau menunjukan angka minus pada triwulan pertama dan kedua tahun 2020. Sebab 53 persen lebih kontribusi perekonomian Bali datang dari sektor pariwisata. 

Namun dalam posisi pertumbuhan negatif itu, sektor pertanian justru menunjukkan pertumbuhan positif meskipun sangat kecil. 

"Artinya apa? Hasil-hasil pertanian kita itu masih terserap sedikit, karena memang orang masih butuh itu untuk hidup," ucapnya pada acara yang juga dihadiri  Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, pejabat daerah dan kalangan perbankan itu.

Baca juga: Inspektorat Bali ikut gelar Pasar Gotong Royong bantu petani/UMKM lokal

Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini kemudian berharap Pasar Gotong Royong Krama Bali mampu menjadi media yang membantu petani dan perajin dalam ikut memasarkan produk-produk  mereka. "Agar ada sarana untuk berjualan yang mempertemukan langsung antara produsen dengan konsumen," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Bali kembali mengajak masyarakat agar dispilin mengikuti segala kebijakan pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan yang tujuannya guna mempercepat penanggulangan pandemi COVID-19.

"Memakai masker, kemudian jaga jarak dan juga selalu cuci tangan supaya kita terhindar dari penularan COVID-19," ucapnya. 
Menurut Gubernur, mendekatkan pasar kepada karyawan di perkantoran juga bagian dari menjalankan protokol kesehatan tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengakui survei menunjukkan terjadi deflasi di Bali, karena permintaan yang lemah. Ini disebabkan produk lokal tak dibeli oleh industri perhotelan akibat dipicu tak adanya kunjungan wisatawan mancanegara. 

Oleh karena itu, solusinya perlu mendorong masyarakat agar membeli produk pertanian dan UMKM lokal. 

"Kami harapkan dengan kegiatan ini yang rutin secara berkala, aktivitas ekonomi Bali dan juga UMKM dapat terus berjalan dan tetap menjaga kesadaran masyarakat di Bali," ucapnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020