Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas British Colombia, Kanada, Michael Tenzer menilai instrumen gamelan Bali kuno dan pra-Hindu seperti gambang, selonding, serta caruk kini kurang mendapat perhatian dan minat dari masyarakat.

"Hal itu akibat sulit atau sukar menguasai nilai-nilai adat istiadat pada masa sekarang karena semua pengalaman sehari-hari seolah-olah bersaing," kata kata Prof Dr Michael Tenzer mengomentari buku yang ditulis I Wayan Sinti, MA di Denpasar, Sabtu.

Buku berjudul "Gambang, Cikal Bakal Karawitan Bali" setebal 160 halaman yang ditulis sosok seniman I Wayan Sinti telah diluncurkan dan mendapat apresiasi positif dari seniman maupun budayawan di daerah ini.

Michael Tenzer yang juga mantan Direktur Gamelan Sekar Jaya Amerika Serikat itu menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam menghadapi masalah sehari-hari yang cenderung semakin berat dan kompleks.

Oleh sebab itu, banyak di antara masyarakat yang dikalahkan oleh apresi hidup modern dan hanya sedikit orang yang mempunyai kemampuan yang benar-benar mempertahankan kehidupan yang berlandaskan susila dan rendah hati.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012