Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika ingin menurunkan tingkat kemiskinan atau jumlah keluarga miskin diturunkan dari 4,5 persen menjadi hanya satu persen.
"Itu cita-cita saya. Oleh karena itu, pemerintah provinsi harus dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi pengeluaran, agar dapat lebih banyak lagi menyisihkan anggaran untuk itu," katanya, saat membuka Forum Perencanaan Pendapatan Daerah Provinsi Bali 2013 di Baturiti, Kabupaten Tabanan, Rabu.
Ia menyampaikan pentingnya mengurangi pengeluaran daerah dan dibarengi dengan peningkatan pendapatan karena dengan demikian pemprov akan memiliki tabungan yang nantinya dapat diinvestasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita pun harus memiliki jiwa kewirausahaan dan kerja keras dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya.
Namun, Gubernur Pastika menekankan dalam upaya pengembangan potensi dan sumber sumber pendapatan seyogyanya disesuaikan dengan kewenangan dan perundangan-undangan yang berlaku. "Target yang ditetapkan harus lebih cermat, mengacu pada realitas, bukan pada estimasi belaka yang bisa membuat target tidak tercapai," katanya..(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Itu cita-cita saya. Oleh karena itu, pemerintah provinsi harus dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi pengeluaran, agar dapat lebih banyak lagi menyisihkan anggaran untuk itu," katanya, saat membuka Forum Perencanaan Pendapatan Daerah Provinsi Bali 2013 di Baturiti, Kabupaten Tabanan, Rabu.
Ia menyampaikan pentingnya mengurangi pengeluaran daerah dan dibarengi dengan peningkatan pendapatan karena dengan demikian pemprov akan memiliki tabungan yang nantinya dapat diinvestasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita pun harus memiliki jiwa kewirausahaan dan kerja keras dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya.
Namun, Gubernur Pastika menekankan dalam upaya pengembangan potensi dan sumber sumber pendapatan seyogyanya disesuaikan dengan kewenangan dan perundangan-undangan yang berlaku. "Target yang ditetapkan harus lebih cermat, mengacu pada realitas, bukan pada estimasi belaka yang bisa membuat target tidak tercapai," katanya..(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012