Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi keterlibatan berbagai instansi dan masyarakat umum dalam mengadakan Pasar Gotong Royong di tengah pandemi COVID-19, termasuk yang digelar OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, di Denpasar, Jumat.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran (SE) Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali. Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN/BUMD dan swasta menyelenggarakan Pasar Gotong Royong Krama Bali pada tiap Jumat," kata Koster saat menghadiri Pasar Gotong Royong di OJK Regional 8 Wilayah Bali dan Nusa Tenggara itu.
Koster menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 15 Juli 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, agar mengutamakan penggunaan produk lokal untuk menggairahkan perekonomian para petani, nelayan, perajin dan pelaku UMKM.
Menurut gubernur, barang yang disediakan untuk dijual pada kegiatan ini merupakan bahan pokok sehari-hari sesuai kebutuhan para pegawai atau karyawan.
Koster menambahkan, sesuai surat edaran bahwa mereka yang bertindak sebagai penjual adalah harus petani langsung, dan bukan tengkulak atau pedagang. "Yang datang saya harap petani langsung dan yang membeli langsung pegawai, mungkin juga masyarakat umum," kata gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini.
Baca juga: Koster lakukan diplomasi "Tos Arak Bali" di depan Menko Maritim dan Menparekraf
Dengan model ini, lanjut gubernur, akan membuat harga menjadi lebih murah, dan misalnya sayuran yang dibeli pun kondisinya lebih segar karena produk pertanian yang dibeli langsung dari tangan petani. Di sisi lain, para pegawai juga mendapat kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Tidak harus bertransportasi ke sana kemari bisa langsung ke kantor," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, kata dia, penyelenggaraan Pasar Gotong Royong ini mengedepankan penerapan protokol tatanan kehidupan era baru. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk ekonomi gotong royong dalam masa pandemi COVID-19.
Koster menyebutkan bahwa Provinsi Bali menjadi provinsi pertama yang melaksanakan program pro-rakyat ini. Bahkan, inisiatif kreatif Gubernur Bali ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusra, Elyanus Pongsoda mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemulihan ekonomi di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berdampak luar biasa terhadap perekonomian daerah Bali.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal kedua Tahun 2020 ini minus 10,98 persen untuk year on year (yoy).
"Kita harus berupaya mengungkit ekonomi, salah satunya dengan membeli produk pertanian lokal Bali," ujarnya.
Elyanus mengatakan di Kantor OJK Bali Nusra saja ada sekitar 100 orang karyawan yang berpartisipasi membeli berbagai produk pertanian yang dijual. Selain karyawan OJK, ia juga mengundang kalangan industri keuangan untuk berbelanja.
Tampak hadir perwakilan sejumlah bank BUMN, BPD Bali, BPR dan kalangan industri keuangan lainnya.
Baca juga: 31 Juli, Gubernur Bali resmi buka pintu masuk wisatawan Nusantara
Untuk tetap menjaga jarak aman, Elyanus mengatakan mengundang pelaku industri keuangan secara bertahap setiap minggunya, sehingga tidak sampai berkerumun. "Mudah-mudahan bermanfaat untuk memulihkan kembali ekonomi Bali," ujarnya.
Para pedagang menyambut baik diadakannya Pasar Gotong Royong dan berharap kegiatan tersebut bisa berlanjut, beberapa pedagang, bahkan kehabisan produk dagangannya.
OJK juga telah menyediakan kantong belanja nonplastik yang disebarkan gratis kepada seluruh pengunjung untuk berbelanja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran (SE) Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali. Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN/BUMD dan swasta menyelenggarakan Pasar Gotong Royong Krama Bali pada tiap Jumat," kata Koster saat menghadiri Pasar Gotong Royong di OJK Regional 8 Wilayah Bali dan Nusa Tenggara itu.
Koster menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 15 Juli 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, agar mengutamakan penggunaan produk lokal untuk menggairahkan perekonomian para petani, nelayan, perajin dan pelaku UMKM.
Menurut gubernur, barang yang disediakan untuk dijual pada kegiatan ini merupakan bahan pokok sehari-hari sesuai kebutuhan para pegawai atau karyawan.
Koster menambahkan, sesuai surat edaran bahwa mereka yang bertindak sebagai penjual adalah harus petani langsung, dan bukan tengkulak atau pedagang. "Yang datang saya harap petani langsung dan yang membeli langsung pegawai, mungkin juga masyarakat umum," kata gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini.
Baca juga: Koster lakukan diplomasi "Tos Arak Bali" di depan Menko Maritim dan Menparekraf
Dengan model ini, lanjut gubernur, akan membuat harga menjadi lebih murah, dan misalnya sayuran yang dibeli pun kondisinya lebih segar karena produk pertanian yang dibeli langsung dari tangan petani. Di sisi lain, para pegawai juga mendapat kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
"Tidak harus bertransportasi ke sana kemari bisa langsung ke kantor," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, kata dia, penyelenggaraan Pasar Gotong Royong ini mengedepankan penerapan protokol tatanan kehidupan era baru. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk ekonomi gotong royong dalam masa pandemi COVID-19.
Koster menyebutkan bahwa Provinsi Bali menjadi provinsi pertama yang melaksanakan program pro-rakyat ini. Bahkan, inisiatif kreatif Gubernur Bali ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusra, Elyanus Pongsoda mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemulihan ekonomi di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berdampak luar biasa terhadap perekonomian daerah Bali.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal kedua Tahun 2020 ini minus 10,98 persen untuk year on year (yoy).
"Kita harus berupaya mengungkit ekonomi, salah satunya dengan membeli produk pertanian lokal Bali," ujarnya.
Elyanus mengatakan di Kantor OJK Bali Nusra saja ada sekitar 100 orang karyawan yang berpartisipasi membeli berbagai produk pertanian yang dijual. Selain karyawan OJK, ia juga mengundang kalangan industri keuangan untuk berbelanja.
Tampak hadir perwakilan sejumlah bank BUMN, BPD Bali, BPR dan kalangan industri keuangan lainnya.
Baca juga: 31 Juli, Gubernur Bali resmi buka pintu masuk wisatawan Nusantara
Untuk tetap menjaga jarak aman, Elyanus mengatakan mengundang pelaku industri keuangan secara bertahap setiap minggunya, sehingga tidak sampai berkerumun. "Mudah-mudahan bermanfaat untuk memulihkan kembali ekonomi Bali," ujarnya.
Para pedagang menyambut baik diadakannya Pasar Gotong Royong dan berharap kegiatan tersebut bisa berlanjut, beberapa pedagang, bahkan kehabisan produk dagangannya.
OJK juga telah menyediakan kantong belanja nonplastik yang disebarkan gratis kepada seluruh pengunjung untuk berbelanja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020