Denpasar (Antara Bali) - Kuta yang dikenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, sejak Kamis (22/3) menjelang tengah malam tanpa ingar bingar dentuman suara aneka musik bertepatan umat Hindu melaksanakan ritual Nyepi, Jumat.

Puluhan tempat hiburan malam di sekitar Monumen Bom Jalan Legian hingga Pantai Kuta yang biasanya tamunya melimpah, hingga meluber berjoget di jalan dengan botol minuman keras di tangan, tak ada satupun yang buka melayani tamu.

Wartawan ANTARA yang melakukan pemantauan di Kuta hingga memasuki Jumat dini, selain tak mendengar dentuman suara musik juga hanya melihat sejumlah wisatawan berjalan kaki, di antaranya dengan mendorong tas besar menuju hotel tempat mereka menginap.

Mereka yang baru tiba melalui Bandara Ngurah Rai dan naik taksi, terpaksa harus berjalan kaki, karena jalan menuju kawasan pantai itu ditutup bagi mobil. Pihak hotel juga tidak lagi menyediakan penjemputan.

Menurut seorang petugas di Grand Istana Rama Kuta, sejak sekitar pukul 22.00 Wita banyak tamu hotel, termasuk yang baru datang, langsung masuk kamar. Hal ini berbeda dengan biasanya, kebanyakan begadang hingga dini hari.

Pusat hiburan malam di Jalan Legian hingga kawasan Pantai Kuta, biasanya mencapai puncak keramaian dengan dentuman musik keras dari sejumlah kafe dan lainnya pada tengah malam hingga dini hari.

Di kawasan Pantai Kuta, yang masih terdengar keras hanya deburan ombak. Deru suara kendaraan bermotor maupun kebisingan bunyi pesawat dari dan ke Bandara Ngurah Rai yang biasanya berlangsung hingga sekitar pukul 04.00 Wita, juga tidak terdengar lagi.

Kesenyapan kawasan Jalan Legian hingga Pantai Kuta dan sekitarnya itu semakin lengkap ketika lampu-lampu jalanan dipadamkan pada dini hari tersebut.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012