Dua pendaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, yaitu Ketut Wiyasa (57), dan Made Ayu Widiasari (56), yang tersesat, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat, pada ketinggian 2.600 Mdpl.
"Pencarian dilakukan kurang lebih 2,5 jam hingga akhirnya keduanya ditemukan. Keadaannya baik, tetapi nampak kelelahan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali Gede Darmada dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu.
Baca juga: Basarnas cari dua pendaki Gunung Agung tersesat
Ia mengatakan kedua korban beserta rombongan melakukan pendakian tujuannya untuk menghaturkan sebuah upakara disebut pejati di bagian dekat Gunung Agung.
Sebelumnya Pos SAR Karangasem menerima laporan adanya dua pendaki yang tersesat, kemudian Tim SAR gabungan menuju Pura Pasar Agung yang menjadi titik awal rombongan pendaki tersebut berangkat untuk memulai pencarian.
Keberangkatan korban bersama temannya yang berjumlah 11 orang untuk mendaki Gunung Agung itu dilakukan pada Selasa, (7/7). Kemudian, pada hari Rabu, (8/7) pukul 12.05 wita rombongan kembali turun dari pendakian, namun dua orang dari rombongan terpisah dan tersesat.
Baca juga: BNPB hibahkan sirene Gunung Agung untuk Bali
Dia mengungkapkan dalam proses evakuasi, kondisi cuaca di sekitar lokasi pendakian Gunung Agung, nampak hujan rintik-rintik disertai kabut, sehingga akses untuk mendaki Gunung Agung sementara ini juga belum dibuka.
Kepala BPBD Karangasem Arimbawa mengatakan warga setempat diimbau untuk menjaga jarak hingga 4 km dari kawah puncak Gunung Agung karena masih bisa berpotensi erupsi.
Di sekitar akses pendakian Gunung Agung juga dipasang rambu-rambu dari KRB I,II dan III, serta pemasangan rambu larangan mendaki di pintu-pintu jalur pendakian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pencarian dilakukan kurang lebih 2,5 jam hingga akhirnya keduanya ditemukan. Keadaannya baik, tetapi nampak kelelahan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali Gede Darmada dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu.
Baca juga: Basarnas cari dua pendaki Gunung Agung tersesat
Ia mengatakan kedua korban beserta rombongan melakukan pendakian tujuannya untuk menghaturkan sebuah upakara disebut pejati di bagian dekat Gunung Agung.
Sebelumnya Pos SAR Karangasem menerima laporan adanya dua pendaki yang tersesat, kemudian Tim SAR gabungan menuju Pura Pasar Agung yang menjadi titik awal rombongan pendaki tersebut berangkat untuk memulai pencarian.
Keberangkatan korban bersama temannya yang berjumlah 11 orang untuk mendaki Gunung Agung itu dilakukan pada Selasa, (7/7). Kemudian, pada hari Rabu, (8/7) pukul 12.05 wita rombongan kembali turun dari pendakian, namun dua orang dari rombongan terpisah dan tersesat.
Baca juga: BNPB hibahkan sirene Gunung Agung untuk Bali
Dia mengungkapkan dalam proses evakuasi, kondisi cuaca di sekitar lokasi pendakian Gunung Agung, nampak hujan rintik-rintik disertai kabut, sehingga akses untuk mendaki Gunung Agung sementara ini juga belum dibuka.
Kepala BPBD Karangasem Arimbawa mengatakan warga setempat diimbau untuk menjaga jarak hingga 4 km dari kawah puncak Gunung Agung karena masih bisa berpotensi erupsi.
Di sekitar akses pendakian Gunung Agung juga dipasang rambu-rambu dari KRB I,II dan III, serta pemasangan rambu larangan mendaki di pintu-pintu jalur pendakian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020