Ketua Bike2Work Indonesia Poetoet Soedarjanto menyarankan masyarakat untuk tidak ragu menggunakan sepeda apa pun yang ada di rumah untuk memulai kegiatan bersepeda, baik sebagai sarana transportasi maupun olahraga.
"Semua jenis sepeda bisa digunakan. Hanya perlu penyesuaian saja. Nanti pasti kita bisa menikmati," kata Poetoet dalam acara bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Minggu.
Bila kemudian seseorang memang memutuskan membeli sepeda untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk berangkat ke kantor atau berolahraga, Poetoet mengatakan perlu dikembalikan pada jarak dan rute yang ingin ditempuh serta kemampuan fisik masing-masing orang.
Untuk berangkat ke kantor tempat kerja misalnya, Poetoet memiliki dua rute yang bisa dipilih dengan kondisi yang berbeda.
"Pada salah satu rute, saya bisa menggunakan sepeda jenis apa pun. Untuk rute lainnya saya memilih untuk menggunakan sepeda gunung karena banyak lubang. Namun, tidak jarang dengan sepeda apa pun, lubang saya lewati juga," tuturnya.
Tentang bersepeda yang belakangan menjadi tren pada masa pandemi COVID-19, Poetoet menilai karena bersepeda menjadi alternatif untuk berolahraga pada saat banyak tempat olahraga yang terpaksa ditutup.
"Ada juga teman saya yang bilang mereka bosan karena harus di rumah terus menerus, kemudian memilih kegiatan bersepeda," kata Poetoet yang mulai bersepeda untuk ke kantor sejak 15 tahun lalu itu.
Yang harus diperhatikan dalam bersepeda, menurut Poetoet, adalah kemampuan fisik masing-masing orang yang berbeda. Karena itu, dia menyarankan seseorang yang baru mulai bersepeda untuk tidak memaksakan diri dan melakukan secara bertahap.
Yang tidak kalah penting, jangan sampai kegiatan bersepeda justru menimbulkan celaka bagi diri sendiri maupun orang lain karena perilaku yang seenaknya sendiri.
"Jangan sampai kita tertular dan menularkan COVID-19. Kita tidak ingin celaka dan mencelakakan orang lain di jalan raya, maka patuhi aturan lalu lintas dan hargai orang lain," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Semua jenis sepeda bisa digunakan. Hanya perlu penyesuaian saja. Nanti pasti kita bisa menikmati," kata Poetoet dalam acara bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Minggu.
Bila kemudian seseorang memang memutuskan membeli sepeda untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk berangkat ke kantor atau berolahraga, Poetoet mengatakan perlu dikembalikan pada jarak dan rute yang ingin ditempuh serta kemampuan fisik masing-masing orang.
Untuk berangkat ke kantor tempat kerja misalnya, Poetoet memiliki dua rute yang bisa dipilih dengan kondisi yang berbeda.
"Pada salah satu rute, saya bisa menggunakan sepeda jenis apa pun. Untuk rute lainnya saya memilih untuk menggunakan sepeda gunung karena banyak lubang. Namun, tidak jarang dengan sepeda apa pun, lubang saya lewati juga," tuturnya.
Tentang bersepeda yang belakangan menjadi tren pada masa pandemi COVID-19, Poetoet menilai karena bersepeda menjadi alternatif untuk berolahraga pada saat banyak tempat olahraga yang terpaksa ditutup.
"Ada juga teman saya yang bilang mereka bosan karena harus di rumah terus menerus, kemudian memilih kegiatan bersepeda," kata Poetoet yang mulai bersepeda untuk ke kantor sejak 15 tahun lalu itu.
Yang harus diperhatikan dalam bersepeda, menurut Poetoet, adalah kemampuan fisik masing-masing orang yang berbeda. Karena itu, dia menyarankan seseorang yang baru mulai bersepeda untuk tidak memaksakan diri dan melakukan secara bertahap.
Yang tidak kalah penting, jangan sampai kegiatan bersepeda justru menimbulkan celaka bagi diri sendiri maupun orang lain karena perilaku yang seenaknya sendiri.
"Jangan sampai kita tertular dan menularkan COVID-19. Kita tidak ingin celaka dan mencelakakan orang lain di jalan raya, maka patuhi aturan lalu lintas dan hargai orang lain," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020