Denpasar (Antara Bali) - Ratusan kera di Taman Wisata Alam Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, yang didominasi jenis abu-abu (Macaca Faciculari), kini tidak lagi beringas seperti yang sebelumnya sering dikabarkan oleh pihak agen perjalanan di Bali.
"Beberapa tahun lalu memang banyak yang beringas hingga mengganggu wisatawan, tetapi kini sudah jinak-jinak, bahkan bisa kita ajak 'bercanda' dengan aman. Lihat saja itu, lagi bermain naik ke pundak wisatawan," kata I Made Sumohon, ketua pengelola Taman Wisata Bukit Sari Sangeh, Rabu.
Seraya menunjuk sekelompok wisatawan asing yang sedang "bercanda" dengan sejumlah kera sambil memberikan makanan pengumpan seperti kacang rebus, dia menjelaskan bahwa kera-kera di taman wisata tersebut sempat beringas karena kekurangan makanan.
"Kami telah rutin memberikan pakan dalam jumlah yang mencukupi, sehingga secara bertahap kera-kera yang ada menjadi jinak, tidak lagi berebut makanan dari bawaan pengunjung," ucapnya seraya berharap citra kera Sangeh membahayakan dapat segera diakhiri.
Menurut Made Sumohon, di areal taman wisata alam seluas 10 hektare tersebut kini terdapaat sekitar 600 kera dalam beberapa jenis, dan dalam satu-dua tahun ini kebutuhan pakannya berupa singkong, ubi jalar, pisang dan lainnya sudah dapat dicukupi.
Pemenuhan kebutuhan pakan kera tersebut tak terlepas dari dukungan perusahaan-perusahaan agen perjalanan yang banyak membawa wisatawan dengan tarif masuk Rp15 ribu untuk wisman dan Rp10 ribu bagi wisatawan domestik.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Beberapa tahun lalu memang banyak yang beringas hingga mengganggu wisatawan, tetapi kini sudah jinak-jinak, bahkan bisa kita ajak 'bercanda' dengan aman. Lihat saja itu, lagi bermain naik ke pundak wisatawan," kata I Made Sumohon, ketua pengelola Taman Wisata Bukit Sari Sangeh, Rabu.
Seraya menunjuk sekelompok wisatawan asing yang sedang "bercanda" dengan sejumlah kera sambil memberikan makanan pengumpan seperti kacang rebus, dia menjelaskan bahwa kera-kera di taman wisata tersebut sempat beringas karena kekurangan makanan.
"Kami telah rutin memberikan pakan dalam jumlah yang mencukupi, sehingga secara bertahap kera-kera yang ada menjadi jinak, tidak lagi berebut makanan dari bawaan pengunjung," ucapnya seraya berharap citra kera Sangeh membahayakan dapat segera diakhiri.
Menurut Made Sumohon, di areal taman wisata alam seluas 10 hektare tersebut kini terdapaat sekitar 600 kera dalam beberapa jenis, dan dalam satu-dua tahun ini kebutuhan pakannya berupa singkong, ubi jalar, pisang dan lainnya sudah dapat dicukupi.
Pemenuhan kebutuhan pakan kera tersebut tak terlepas dari dukungan perusahaan-perusahaan agen perjalanan yang banyak membawa wisatawan dengan tarif masuk Rp15 ribu untuk wisman dan Rp10 ribu bagi wisatawan domestik.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012