Siswa SDN 5 Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, I Komang Tangkas Hendra Dinata, menjuarai Lomba Cerita Rakyat 2020 yang kali pertama diadakan secara virtual oleh Dispustaka Karangasem bekerja sama dengan Komunitas Literasi Karangasem (KLK), sehingga sekolah itu berhak mewakili kabupaten setempat untuk mengikuti lomba yang sama pada tingkat provinsi.
"Kisah 'Terjadinya Telaga Tista' memenangkan juara I dalam lomba cerita rakyat berbahasa Indonesia secara virtual tingkat SD/MI se-Kabupaten Karangasem tahun 2020, karena itu I Komang Tangkas Hendra Dinata berhak mewakili Kabupaten Karangasem ke lomba yang sama (virtual) di tingkat Provinsi Bali, 30 Juni," kata Ketua Panitia Lomba I Made Regeg yang juga Ketua KLK dalam keterangan pers dari Dispustaka Karangasem, Senin.
Ia menjelaskan I Komang Tangkas Hendra Dinata mewakili Kecamatan Bebandem mengisahkan sejarah Telaga Tista dengan sangat menarik, kental bermuatan spiritual, dan merupakan daya tarik wisata tirta, yang terdapat kolam besar, airnya disucikan, mengelilingi bangunan pura di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
"SDN 5 Sibetan mempunyai catatan sejarah prestasi terbaik dibidang lomba cerita rakyat yang digelar Dispustaka Karangasem. Tiga tahun terakhir sejak 2017, sekolah tersebut telah sukses memenangkan lomba cerita rakyat non virtual (langsung)," katanya.
Tahun 2017 dan 2018, SDN 5 Sibetan, Kecamatan Bebandem, meraih juara I lomba cerita rakyat berbahasa Indonesia tingkat SD/MI se-Kabupaten Karangasen secara langsung (non virtual) atas nama Ni Wayan Sri Mahayani dan I Wayan Eka Mahesa.
Namun, pada lomba yang sama di tingkat Provinsi Bali tahun 2017, Ni Wayan Sri Mahayani mewakili Kabupaten Karangasem hanya berhasil menyabet juara II, sedangkan tahun 2019, SDN 5 Sibetan absen ikut lomba karena belum punya siswa sesuai kriteria lomba dengan siswa harus kelas tertentu.
Baca juga: Buku cerita Prancis "Le Petit Prince" diterjemahkan ke Bahasa Bali
Penilaian oleh lima orang dewan juri secara virtual melalui tayangan video digelar di Aula Dispustaka (26/6), sedangkan pemenang II dan III diraih I Made Restu Widhi Adnyana, siswa SDN 1 Karangasem, Kecamatan Karangasem dan Ni Kadek Regina Gheandra Putri, siswi SDN 2 Culik, Kecamatan Abang.
Peserta lomba sembilan orang dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Karangasem. Lima dewan juri meliputi dari unsur penggelut literasi, sastrawan, pendidik dan penulis, I Komang Pasek Antara, I Gede Aries Pirdawan, I Komang Warsa, I Wayan Kerti dan Ni Wayan Adnyani.
Salah seorang juri, I Gede Aries Pirdawan, seniman sastra dan drama, mengatakan, I Komang Tangkas Hendra Dinata, layak menangkan lomba yang terbaik diantara peserta lainnya, karena penampilan dan teknis dalam membawakan tokoh cerita itu sangat cocok dengan konten ceritanya, meskipun masih perlu perbaikan dari sisi non teknis, yaitu audo visual.
Sementara itu, Kepala Dispusataka Karangasem, I Wayan Astika yang ikut menyaksikan langsung penilaian juri terhadap tayangan video, mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu potensi-potensi Karangasem dibidang literasi, meskipun suasana masih pandemi COVID-19.
"Sebentar lagi bulan September 2020, momen nasional 'Hari Kunjung Perpustakaan' akan digelar berbagai kegiatan literasi bekerja sama dengan KLK," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, guru SDN 5 Sibetan bidang bercerita, I Gusti Lanang Suteja Narendra, menambahkan pihaknya belum maksimal dapat membina I Komang Tangkas Hendra Dinata, karena keterbatasan waktu, juga lomba kali ini sistem baru secara virtual.
"Terpaksa saya latih anak didik saya pagi sore dan memanfaatkan audio seadanya. Masukkan dari dewan juri akan menjadi tambahan atas kekurangannya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kisah 'Terjadinya Telaga Tista' memenangkan juara I dalam lomba cerita rakyat berbahasa Indonesia secara virtual tingkat SD/MI se-Kabupaten Karangasem tahun 2020, karena itu I Komang Tangkas Hendra Dinata berhak mewakili Kabupaten Karangasem ke lomba yang sama (virtual) di tingkat Provinsi Bali, 30 Juni," kata Ketua Panitia Lomba I Made Regeg yang juga Ketua KLK dalam keterangan pers dari Dispustaka Karangasem, Senin.
Ia menjelaskan I Komang Tangkas Hendra Dinata mewakili Kecamatan Bebandem mengisahkan sejarah Telaga Tista dengan sangat menarik, kental bermuatan spiritual, dan merupakan daya tarik wisata tirta, yang terdapat kolam besar, airnya disucikan, mengelilingi bangunan pura di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
"SDN 5 Sibetan mempunyai catatan sejarah prestasi terbaik dibidang lomba cerita rakyat yang digelar Dispustaka Karangasem. Tiga tahun terakhir sejak 2017, sekolah tersebut telah sukses memenangkan lomba cerita rakyat non virtual (langsung)," katanya.
Tahun 2017 dan 2018, SDN 5 Sibetan, Kecamatan Bebandem, meraih juara I lomba cerita rakyat berbahasa Indonesia tingkat SD/MI se-Kabupaten Karangasen secara langsung (non virtual) atas nama Ni Wayan Sri Mahayani dan I Wayan Eka Mahesa.
Namun, pada lomba yang sama di tingkat Provinsi Bali tahun 2017, Ni Wayan Sri Mahayani mewakili Kabupaten Karangasem hanya berhasil menyabet juara II, sedangkan tahun 2019, SDN 5 Sibetan absen ikut lomba karena belum punya siswa sesuai kriteria lomba dengan siswa harus kelas tertentu.
Baca juga: Buku cerita Prancis "Le Petit Prince" diterjemahkan ke Bahasa Bali
Penilaian oleh lima orang dewan juri secara virtual melalui tayangan video digelar di Aula Dispustaka (26/6), sedangkan pemenang II dan III diraih I Made Restu Widhi Adnyana, siswa SDN 1 Karangasem, Kecamatan Karangasem dan Ni Kadek Regina Gheandra Putri, siswi SDN 2 Culik, Kecamatan Abang.
Peserta lomba sembilan orang dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Karangasem. Lima dewan juri meliputi dari unsur penggelut literasi, sastrawan, pendidik dan penulis, I Komang Pasek Antara, I Gede Aries Pirdawan, I Komang Warsa, I Wayan Kerti dan Ni Wayan Adnyani.
Salah seorang juri, I Gede Aries Pirdawan, seniman sastra dan drama, mengatakan, I Komang Tangkas Hendra Dinata, layak menangkan lomba yang terbaik diantara peserta lainnya, karena penampilan dan teknis dalam membawakan tokoh cerita itu sangat cocok dengan konten ceritanya, meskipun masih perlu perbaikan dari sisi non teknis, yaitu audo visual.
Sementara itu, Kepala Dispusataka Karangasem, I Wayan Astika yang ikut menyaksikan langsung penilaian juri terhadap tayangan video, mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu potensi-potensi Karangasem dibidang literasi, meskipun suasana masih pandemi COVID-19.
"Sebentar lagi bulan September 2020, momen nasional 'Hari Kunjung Perpustakaan' akan digelar berbagai kegiatan literasi bekerja sama dengan KLK," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, guru SDN 5 Sibetan bidang bercerita, I Gusti Lanang Suteja Narendra, menambahkan pihaknya belum maksimal dapat membina I Komang Tangkas Hendra Dinata, karena keterbatasan waktu, juga lomba kali ini sistem baru secara virtual.
"Terpaksa saya latih anak didik saya pagi sore dan memanfaatkan audio seadanya. Masukkan dari dewan juri akan menjadi tambahan atas kekurangannya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020