Dalam rangka mengawali tugas di Kodam IX/Udayana, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara menggelar tradisi tepung tawar sebagai bentuk penolak segala rintangan dan bala bencana.
"Tradisi tepung tawar bertujuan untuk menyucikan lahir batin bagi pejabat baru dengan harapan agar dalam mengemban tugas terhindar dari segala rintangan, gangguan, marabahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," jelas Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Minggu.
Prosesinya dimulai dari kedatangan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara, dan Tanty Kurnia Dewantara mengambil tempat di antara Payung Agung, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Selanjutnya, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya memasangkan Ikat Kepala khas Bali bernama Udeng yang memiliki filosofi agar pemakainya memiliki pikiran yang kukuh, fokus, matang, dan tidak tidak terombang-ambing oleh keadaan apapun.
Baca juga: Kodam IX/Udayana adakan tradisi penerimaan-pelepasan Pejabat
Sedangkan Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Tanty Kurnia Dewantara dipasangi selendang khas Bali oleh Wakil Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Fenty Candra Wijaya.
Tepat pada (29/6) bertempat di Makodam IX/Udayana akan dilaksanakan Acara Tradisi Penerimaan Pataka Praja Raksaka. Tradisi tersebut dilakukan sebagai tanda pengukuhan Prajurit Kodam IX/Udayana dengan semboyan Praja Raksaka yang mengandung makna Prajurit Pelindung dan Pengayom Rakyat.
"Sudah menjadi tradisi setiap pergantian pejabat baru di jajaran Kodam IX/Udayana akan melakukan rangkaian acara tradisi penerimaan atau penyambutan yang dinamakan Tradisi Tepung Tawar, demikian juga dengan pejabat baru Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, yang pada sore ini tiba di Bali untuk mengawali tugasnya sebagai Panglima Kodam IX/Udayana," jelas Kapendam.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Tradisi tepung tawar bertujuan untuk menyucikan lahir batin bagi pejabat baru dengan harapan agar dalam mengemban tugas terhindar dari segala rintangan, gangguan, marabahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," jelas Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Minggu.
Prosesinya dimulai dari kedatangan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara, dan Tanty Kurnia Dewantara mengambil tempat di antara Payung Agung, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Selanjutnya, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya memasangkan Ikat Kepala khas Bali bernama Udeng yang memiliki filosofi agar pemakainya memiliki pikiran yang kukuh, fokus, matang, dan tidak tidak terombang-ambing oleh keadaan apapun.
Baca juga: Kodam IX/Udayana adakan tradisi penerimaan-pelepasan Pejabat
Sedangkan Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Tanty Kurnia Dewantara dipasangi selendang khas Bali oleh Wakil Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Fenty Candra Wijaya.
Tepat pada (29/6) bertempat di Makodam IX/Udayana akan dilaksanakan Acara Tradisi Penerimaan Pataka Praja Raksaka. Tradisi tersebut dilakukan sebagai tanda pengukuhan Prajurit Kodam IX/Udayana dengan semboyan Praja Raksaka yang mengandung makna Prajurit Pelindung dan Pengayom Rakyat.
"Sudah menjadi tradisi setiap pergantian pejabat baru di jajaran Kodam IX/Udayana akan melakukan rangkaian acara tradisi penerimaan atau penyambutan yang dinamakan Tradisi Tepung Tawar, demikian juga dengan pejabat baru Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, yang pada sore ini tiba di Bali untuk mengawali tugasnya sebagai Panglima Kodam IX/Udayana," jelas Kapendam.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020