Denpasar (Antara Bali) - Ekspor rumah khas Bali sebanyak 5.007 unit mampu menghasilkan devisa senilai 4,23 juta dolar AS selama 2011 atau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 14,85 juta dolar AS.
"Perolehan devisa 2010 itu atas pengapalan 98.417 unit sehingga dari segi nilai dan volume sama-sama mengalami penurunan," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia memperkirakan bahwa penurunan yang sangat tajam itu erat kaitan dengan kondisi pasar yang masih lesu akibat dampak dari krisis ekonomi dunia yang masih melanda sejumlah negara tujuan ekspor matadagangan dari Pulau Dewata.
Rumah khas Bali yang terbuat dari kayu sebenarnya sangat disenangi masyarakat internasional, karena mencerminkan nilai artistik dan praktis, sehingga pesanan itu tetap diterima, namun tidak sebaik kondisi tahun lalu.(I006/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Perolehan devisa 2010 itu atas pengapalan 98.417 unit sehingga dari segi nilai dan volume sama-sama mengalami penurunan," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia memperkirakan bahwa penurunan yang sangat tajam itu erat kaitan dengan kondisi pasar yang masih lesu akibat dampak dari krisis ekonomi dunia yang masih melanda sejumlah negara tujuan ekspor matadagangan dari Pulau Dewata.
Rumah khas Bali yang terbuat dari kayu sebenarnya sangat disenangi masyarakat internasional, karena mencerminkan nilai artistik dan praktis, sehingga pesanan itu tetap diterima, namun tidak sebaik kondisi tahun lalu.(I006/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012