Pemerintah Kota Denpasar, Bali mulai menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) sebanyak 4.760 kepala keluarga kategori miskin yang terdampak COVID-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemerintah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Minggu, mengatakan, jumlah BLT-DD yang akan disalurkan dan berhak menerima yakni KK miskin, keluarga yang kehilangan mata pencahariannya atau keluarga yang tidak mampu menopang perekonomian keluarganya karena terdampak pandemi COVID-19.
Ia mengatakan saat ini BLT-DD yang baru diserahkan secara simbolis kepada 47 KK miskin di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, dan sisanya masih dalam proses pencairan dan pembuatan buku tabungan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD).
"Karena masih dalam proses pencairan dan pembuatan buku tabungan sehingga BLT-DD baru tersalurkan secara langsung kepada masyarakat sebanyak 47 KK di Desa Tegal Harum," ujarnya.
Lebih lanjut Alit Wiradana mengatakan untuk KK lainnya akan dituntaskan dalam pekan ini. Sehingga akan dikebut terus agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses pembuatan buku tabungan. Bantuan BLT-DD merupakan dana yang disalurkan ke masyarakat melalui rekening buku tabungan sehingga tidak ada pemotongan.
Ia mengatakan satu KK akan mendapat bantuan sebanyak Rp600 ribu setiap bulannya selama tiga bulan terhitung dari bulan April hingga Juni 2020.
Untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut, kata Alit Wiradana, pihaknya mengacu pada surat Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bantuan ini diberikan kepada keluarga miskin di desa dengan kategori, keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan.
Termasuk juga KK tidak mampu menopang ekonomi keluarganya selama tiga bulan, keluarga yang belum terdata menerima program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT), kartu prakerja serta yang memiliki anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis.
Dari kriteria tersebut Alit Wiradana bersama pihak desa dan relawan melakukan pendataan secara langsung, untuk memperoleh data yang akurat dan tidak terjadinya tumpang tindih masalah data, sehingga BLT DD tepat pada sasaran.
Tujuannya adalah menciptakan transparan bantuan, dan berharap masyarakat ikut mengawasi bantuan ini. Selain itu pihaknya mengharapkan agar kepala desa di masing-masing wilayah agar menempelkan daftar penerima atau mengumumkan warganya yang mendapatkan bantuan.
"Dengan cara itu akan tercipta transparan bantuan yang diberikan, sehingga masyarakat lainnya benar-benar mengatahui bantuan tersalur kepada siapa saja," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, selama masa pandemi COVID-19 pihaknya juga mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Denpasar selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Kota Denpasar maupun pusat yakni menjaga jarak, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, selalu menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Seorang warga penerima BLT-DD, Ni Ketut Rengkug mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar maupun pusat atas bantuan yang diberikan kepadanya.
Menurutnya bantuan ini sangat membantu, mengingat dirinya tidak memiliki mata pencaharian karena mengalami sakit kronis sejak lama.
"Bantuan ini sangat membantu saya untuk bertahan hidup maupun untuk berobat, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar dan pemerintah pusat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemerintah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Minggu, mengatakan, jumlah BLT-DD yang akan disalurkan dan berhak menerima yakni KK miskin, keluarga yang kehilangan mata pencahariannya atau keluarga yang tidak mampu menopang perekonomian keluarganya karena terdampak pandemi COVID-19.
Ia mengatakan saat ini BLT-DD yang baru diserahkan secara simbolis kepada 47 KK miskin di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, dan sisanya masih dalam proses pencairan dan pembuatan buku tabungan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD).
"Karena masih dalam proses pencairan dan pembuatan buku tabungan sehingga BLT-DD baru tersalurkan secara langsung kepada masyarakat sebanyak 47 KK di Desa Tegal Harum," ujarnya.
Lebih lanjut Alit Wiradana mengatakan untuk KK lainnya akan dituntaskan dalam pekan ini. Sehingga akan dikebut terus agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses pembuatan buku tabungan. Bantuan BLT-DD merupakan dana yang disalurkan ke masyarakat melalui rekening buku tabungan sehingga tidak ada pemotongan.
Ia mengatakan satu KK akan mendapat bantuan sebanyak Rp600 ribu setiap bulannya selama tiga bulan terhitung dari bulan April hingga Juni 2020.
Untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut, kata Alit Wiradana, pihaknya mengacu pada surat Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bantuan ini diberikan kepada keluarga miskin di desa dengan kategori, keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan.
Termasuk juga KK tidak mampu menopang ekonomi keluarganya selama tiga bulan, keluarga yang belum terdata menerima program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT), kartu prakerja serta yang memiliki anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis.
Dari kriteria tersebut Alit Wiradana bersama pihak desa dan relawan melakukan pendataan secara langsung, untuk memperoleh data yang akurat dan tidak terjadinya tumpang tindih masalah data, sehingga BLT DD tepat pada sasaran.
Tujuannya adalah menciptakan transparan bantuan, dan berharap masyarakat ikut mengawasi bantuan ini. Selain itu pihaknya mengharapkan agar kepala desa di masing-masing wilayah agar menempelkan daftar penerima atau mengumumkan warganya yang mendapatkan bantuan.
"Dengan cara itu akan tercipta transparan bantuan yang diberikan, sehingga masyarakat lainnya benar-benar mengatahui bantuan tersalur kepada siapa saja," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, selama masa pandemi COVID-19 pihaknya juga mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Denpasar selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Kota Denpasar maupun pusat yakni menjaga jarak, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, selalu menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Seorang warga penerima BLT-DD, Ni Ketut Rengkug mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar maupun pusat atas bantuan yang diberikan kepadanya.
Menurutnya bantuan ini sangat membantu, mengingat dirinya tidak memiliki mata pencaharian karena mengalami sakit kronis sejak lama.
"Bantuan ini sangat membantu saya untuk bertahan hidup maupun untuk berobat, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar dan pemerintah pusat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020