Badung (Antara Bali) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Ketut Artika mengatakan, anomali cuaca yang ditandai dengan hujan terus-menerus turut mempercepat kerusakan ruas-ruas jalan provinsi.
"Aspal musuhnya itu air, perubahan cuaca cukup ekstrem, apalagi hujan deras yang terus mengguyur dan menggenang lama dapat mengikis cepat lapisan aspal jalan," kata Ketut Artika, di sela-sela kegiatannya meninjau jalan provinsi di Kabupaten Badung, Selasa.
Untuk itulah, lanjut dia, pihaknya terus berusaha untuk meratakan bahu jalan sehingga air hujan dapat dengan cepat mengalir ke got ataupun saluran air lainnya.
Penyebab lain kerusakan jalan, tidak dimungkiri karena adanya kelebihan muatan kendaraan terutama angkutan galian C. Setiap kenaikan satu ton beban kendaraan, akan berlipat hingga pangkat empat terhadap daya rusak jalan," ujarnya.
Ia menyampaikan, kekuatan jalan khususnya untuk jalan yang berstatus provinsi, kalau ditinjau dari muatan sumbu terberat adalah delapan ton. Jalan ini termasuk kategori kelas II sesuai dengan UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Jalan-jalan provinsi kita, kemampuan menampung beban delapan ton muatan sumbu terberat yang terletak pada bagian belakang kendaraan. Namun, kalau ditotalkan truk dengan muatannya, jalan kita mampu menampung beban hampir 12 ton," ucapnya.(LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Aspal musuhnya itu air, perubahan cuaca cukup ekstrem, apalagi hujan deras yang terus mengguyur dan menggenang lama dapat mengikis cepat lapisan aspal jalan," kata Ketut Artika, di sela-sela kegiatannya meninjau jalan provinsi di Kabupaten Badung, Selasa.
Untuk itulah, lanjut dia, pihaknya terus berusaha untuk meratakan bahu jalan sehingga air hujan dapat dengan cepat mengalir ke got ataupun saluran air lainnya.
Penyebab lain kerusakan jalan, tidak dimungkiri karena adanya kelebihan muatan kendaraan terutama angkutan galian C. Setiap kenaikan satu ton beban kendaraan, akan berlipat hingga pangkat empat terhadap daya rusak jalan," ujarnya.
Ia menyampaikan, kekuatan jalan khususnya untuk jalan yang berstatus provinsi, kalau ditinjau dari muatan sumbu terberat adalah delapan ton. Jalan ini termasuk kategori kelas II sesuai dengan UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Jalan-jalan provinsi kita, kemampuan menampung beban delapan ton muatan sumbu terberat yang terletak pada bagian belakang kendaraan. Namun, kalau ditotalkan truk dengan muatannya, jalan kita mampu menampung beban hampir 12 ton," ucapnya.(LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012